Surya Paloh Sindir Elite Politik Penuh Kepura-puraan: Lain di Bibir, Lain di Hati
Menurut Paloh, masalah terbesar bangsa ini bukan kekurangan sumber daya, melainkan ketidaksesuaian antara ucapan dan perbuatan para pemimpinnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan bahwa kemajuan bangsa Indonesia tidak hanya ditentukan oleh kekayaan alam atau jumlah penduduk, tetapi juga oleh sikap mental para pemimpinnya.
Dalam pidatonya di acara 'Remaja Bernegara' NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (26/4/2025), Paloh menyoroti masalah utama yang menghambat kemajuan bangsa: sikap hipokrit para elite politik.
Paloh mengungkapkan bahwa Indonesia tidak akan pernah benar-benar maju jika para pemimpinnya masih terjebak dalam kepura-puraan.
Ia menekankan pentingnya konsistensi antara ucapan dan tindakan.
"Bukan hanya soal kekayaan alam, jumlah penduduk, atau garis pantai terpanjang kedua di dunia. Tapi, sikap mental kita. Sikap mental kita yang bebas dan mampu membebaskan diri kita untuk tidak terjebak pada hipokresi. Kepura-puraan. Lain di bibir, lain di hati, lain ucapan, lain tindakan. Itulah musuh kita bersama," ujar Paloh.
Menurut Paloh, masalah terbesar bangsa ini bukan kekurangan sumber daya, melainkan ketidaksesuaian antara ucapan dan perbuatan para pemimpinnya.
"Memproses kebodohan besar dalam diri kita adalah saat kita pura-pura. Saat kita berbeda ucapan dan tindakan," lanjutnya.
Baca juga: Dipolisikan karena Tuduhan Menghasut soal Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Lucu, Cuma Bisa Senyum
Paloh menegaskan bahwa perubahan sejati yang dibutuhkan Indonesia bukan hanya di bidang ekonomi, politik, atau hukum, tetapi juga perubahan mentalitas. Gerakan perubahan, kata Paloh, harus dimulai dari kejujuran, konsistensi, dan keberanian meninggalkan kemunafikan.
"Gerakan perubahan itu adalah perubahan sikap dan perilaku kita. Itu yang dibutuhkan bangsa ini," tandasnya.
Lebih lanjut, Paloh mengatakan Indonesia bukan hanya layak berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia, tetapi juga punya potensi besar untuk menjadi negara superpower asal berani melakukan perubahan mendasar.
"Hari ini kita mau menyatakan sejujurnya, sepantasnya kita bukan hanya sekedar duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan negara-negara lain. Bahkan seharusnya kita punya ambisi lebih hebat. Kita bisa menjadi negara super power kalau kita memang mau memberdayakan siapa kita sesungguhnya," pungkasnya.
Pernyataan Paloh ini menjadi sorotan publik, mengingat pentingnya integritas dan konsistensi dalam kepemimpinan politik.
Dengan menekankan pentingnya perubahan mentalitas, Paloh berharap dapat mendorong para pemimpin dan kader politik untuk lebih jujur dan konsisten dalam tindakan mereka, demi kemajuan bangsa Indonesia.
Soal Kemungkinan Sahroni Diganti Kader NasDem Lainnya di DPR, Saan Mustopa: Ada Prosesnya |
![]() |
---|
Setelah NasDem Giliran Fraksi PAN Bakal Hentikan Gaji hingga Tunjangan Uya Kuya dan Eko Patrio |
![]() |
---|
Ketua RW Beberkan Fakta Baru Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni: Banyak Pelaku dari Luar Jakarta |
![]() |
---|
NasDem Bakal Hentikan Gaji hingga Tunjangan Sahroni dan Nafa Urbach Setelah Dinonaktifkan Dari DPR |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Laporkan Penjarahan Rumahnya, Kasus Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.