Demo di Jakarta
Ahmad Sahroni dan Jam Miliaran: Kisah Sopir Truk Mengejar Waktu hingga Koleksi Richard Mille
Jam Richard Mille Rp11,7 M milik Sahroni dijarah lalu dikembalikan bocah. Dari sopir truk ke simbol kemewahan politik Indonesia.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Ahmad Sahroni sedang menjadi bahan perbincangan.
Kali ini bukan soal rumah dijarah atau upaya Partai NasDem menonaktifkan ‘Crazy Rich Tanjung Priok’ dari keanggotaan di DPR RI periode 2024-2029.
Namun, mengenai Ahmad Sahroni dan Jam Miliaran. Kisah seorang yang dulu bekerja sebagai sopir truk hingga menjadi pria kaya yang mengoleksi Richard Mille yang nilainya ditaksir mencapai Rp11,7 miliar.
Belakangan, jam Richard Mille milik Sahroni menjadi perbincangan setelah seorang bocah melalui ibunya mengembalikan jam tersebut.
Video bocah tersebut, memamerkan hasil penjarahan jam tangan milik Ahmad Sahroni itu sempat viral di media sosial.
Kisah Sopir Truk Mengejar Waktu
Kisah masa kecil Ahmad Sahroni adalah potret perjuangan keras dari lorong sempit Tanjung Priok menuju panggung politik nasional.
Ia lahir pada 8 Agustus 1977 di Kebon Bawang, Jakarta Utara, dari keluarga sederhana ibunya berjualan nasi padang di pelabuhan.
Sejak SD dan SMP, Sahroni sudah bekerja demi membantu ekonomi keluarga.
Ia menjadi tukang semir sepatu, ojek payung, dan penjual kecil-kecilan di sekitar pelabuhan.
Nilai akademiknya saat SMP tergolong rendah, tapi bukan karena malas—melainkan karena harus sekolah sambil cari uang.
Memasuki usia remaja, Sahroni bekerja sebagai sopir truk kontainer di pelabuhan Tanjung Priok. Ia menyetir di bawah terik matahari, menghadapi kemacetan dan tekanan kerja, tapi tetap sabar dan tekun.
Dari pengalaman itu, ia mulai memahami dunia logistik dan bisnis BBM, yang kelak jadi pintu masuknya ke dunia usaha.
Bagi sopir truk, waktu dan jam bukan sekadar angka di dashboard, tetapi adalah penentu hidup, pengukur pendapatan, dan kadang bahkan penentu keselamatan.
Sopir truk sering dibayar berdasarkan ritme pengiriman, di mana semakin cepat sampai, semakin efisien.
Demo di Jakarta
Batal Bentuk TGPF, Prabowo Pilih Jalur Lembaga HAM untuk Investigasi Kerusuhan Agustus |
---|
Delpedro Cs Ajukan Penangguhan Penahanan, Polda Metro Jaya: Penyidik yang akan Mempertimbangkan |
---|
Datangi Polda Metro, Sejumlah Mahasiswa UI Minta Delpedro Cs Dibebaskan Tanpa Syarat |
---|
Polisi Sudah Cek Tahanan yang Disebut Mogok Makan, Jatah Konsumsi Tiga Kali Sehari Selalu Habis |
---|
Melihat Kegiatan Prajurit TNI-Polri di Gedung DPR, Isi Waktu Luang dengan Olahraga saat Tak Berjaga |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.