Senin, 29 September 2025

Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Sambut Hari Bumi 2025 dan Rawat Lingkungan

Kementerian Agama RI meluncurkan Program Ekoteologi serta menginisiasi Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa di seluruh wilayah Indonesia.

Penulis: Erik S
Editor: Glery Lazuardi
ISTIMEWA
TANAM POHON - Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Adib saat acara Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa, Selasa (22/4/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Kementerian Agama RI meluncurkan Program Ekoteologi serta menginisiasi Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa di seluruh wilayah Indonesia.

Program tersebut juga sejalan dengan Hari Bumi 2025 dan memperkuat implementasi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden,

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Adib mengatakan program Ekoteologi merupakan pendekatan integratif yang menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan kesadaran ekologis.

Program ini bertujuan mendorong umat beragama agar menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual.

Dengan landasan teologis yang kuat dari berbagai agama, ekoteologi memperkuat hubungan manusia dengan alam sebagai bagian dari ciptaan Tuhan yang harus dijaga.

“Penguatan ekoteologi bukan hanya tentang ajaran, tetapi aksi nyata. Lingkungan hidup adalah amanah yang harus kita rawat bersama,” ujar Adib yang dikutip dari situs Kemenag DKI Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Baca juga: Jawab Tantangan Triple Planetary Crisis, Pertamina Dukung Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Adib juga mengatakan program penanaman 1 juta pohon matoa ini merupakan manifesting dari program ekoteologi.

“Pohon matoa dipilih karena merupakan tanaman endemik dari Papua yang memiliki nilai ekologis tinggi, adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan, dan memberikan manfaat kesehatan melalui buahnya,” Kata Adib.

Gerakan ini melibatkan seluruh unit kerja Kemenag di Indonesia, lembaga keagamaan, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan komunitas lokal.

Di Jakarta, target penanaman mencapai 132.785 pohon yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten: Kanwil Kemenag DKI Jakarta 342 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Pusat 16.281 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Utara 22.759 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Barat 27.268 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Selatan 28.168 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Timur 35.466 pohon, dan KanKemenag Kab Kepulauan Seribu 2.501 pohon.

Lebih lanjut Adib mengatakan bahwa penanaman pohon matoa ini juga dilakukan dengan pendekatan lintas agama, yang mencerminkan kekuatan ajaran spiritual dalam mendukung pelestarian lingkungan.

Agama-agama di Indonesia memiliki dasar teologis yang sejalan dalam menjaga bumi.  Islam, menjaga bumi sebagai bagian dari tugas khalifah fil ardh (pemelihara bumi). Kristen dan Katolik, menjadi penatalayan bumi dan menjaga ciptaan Tuhan.

Hindu, menjalankan dharma melalui harmoni dengan alam (Tri Hita Karana). Buddha, Praktik welas asih dan karma baik dengan menjaga kelestarian lingkungan. Khonghucu, Harmoni Tian (alam semesta) sebagai wujud iman dan tanggung jawab.

“Gerakan lintas iman ini menegaskan bahwa menjaga bumi adalah tugas universal umat manusia, melampaui batas suku, agama, dan golongan,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Kementerian Agama juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kontribusi dari seluruh instansi pemerintah, Baznas Provinsi DKI Jakarta, Lembaga Amil Zakat (LAZ), organisasi keagamaan, dan tokoh-tokoh agama yang telah turut serta dalam peluncuran Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan