Rabu, 1 Oktober 2025

TB Hasanuddin Sebut Aktivitas TNI di Lingkungan Kampus Berpotensi Melanggar Aturan

Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menegaskan perguruan tinggi bukanlah medan pertempuran dalam perspektif pertahanan negara

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Erik S
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
INGATKAN FUNGSI TNI - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan mandat Undang-Undang Pertahanan Negara dan Undang-Undang TNI, yakni sebagai alat pertahanan negara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan mandat Undang-Undang Pertahanan Negara dan Undang-Undang TNI, yakni sebagai alat pertahanan negara.

Secara khusus, legislator PDIP itu menyoroti aktivitas TNI di lingkungan kampus, yang menurutnya berpotensi melanggar peraturan perundang-undangan. 

“Sudah bukan zamannya lagi TNI melakukan aktivitas-aktivitas yang bernuansa intimidasi atau menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” kata TB Hasanuddin dalam keterangan kepada Tribunnews.com, Senin (21/4/2025).

Baca juga: Nasib 2 Oknum TNI Aniaya Pria hingga Tewas, Indikasi Salah Sasaran dan Dikandangkan Denpom Serang

“Hal yang harus selalu dipahami adalah perguruan tinggi bukanlah medan pertempuran dalam perspektif pertahanan negara. Kampus adalah pusat intelektualitas dan pengembangan ilmu pengetahuan. Kehadiran TNI yang bernuansa intimidatif di lingkungan ini dapat mencederai prinsip kebebasan akademik” imbuhnya.

TB Hasanuddin mengingatkan bahwa kebebasan akademik para sivitas akademika, termasuk juga mahasiswa, telah dijamin dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 8 ayat 1 sampai 3. 

Sebab itu, ia meminta semua pihak wajib menghormati ruang akademik di kampus sebagai tempat yang bebas dari tekanan atau intervensi.

Selain itu, dia juga menekankan peran penting pimpinan perguruan tinggi dalam menjaga independensi kampus sebagai pusat pengembangan pengetahuan sesuai kaidah ilmiah.

 “Pimpinan perguruan tinggi harus bertanggung jawab memastikan lingkungan kampus tetap kondusif dan bebas dari segala bentuk aktivitas yang berpotensi mengintimidasi atau bahkan mengintervensi kebebasan akademik,” pungkasnya.


Sebelumnya, beredar kabar viral di media sosial, tentara masuk kampus Universitas Indonesia (UI) saat ada kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya. 

Kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu (16/4) pukul 23.00 WIB malam lalu.

Baca juga: 2 Oknum TNI dan 2 Sipil Ditangkap Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Serang, Ini Kata Denpom

Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menanggapi pemberitaan yang beredar soal kehadiran prajurit TNI AD di lingkungan kampus.

Wahyu menegaskan tidak pernah ada kegiatan prajurit TNI di dalam kampus-kampus di Indonesia yang belakangan dinarasikan sebagai upaya militerisasi. 

Kehadiran TNI AD di Kampus selama ini, ungkap dia, selalu berdasarkan prinsip kerja sama yang sah, bersifat edukatif dan dilakukan atas undangan atau koordinasi dengan pihak kampus.

Untuk itu, Wahyu mengajak seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang tidak berdasar. 

Ia menegaskan TNI AD akan terus menjunjung tinggi demokrasi dan menghormati kebebasan akademik kampus.

"TNI AD akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta menghormati independensi dan kebebasan akademik kampus," kata Wahyu saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Minggu (20/4/2025).

"Percayalah bahwa kami sangat menghormati demokrasi maupun kebebasan berpendapat selama itu dalam koridor menjaga keutuhan NKRI, dan jangan untuk memecah belah persatuan dan kedamaian masyarakat," lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved