Senin, 29 September 2025

Jadi Dewan Pembina Papdesi, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Targetkan Desa Mandiri Lewat Koperasi

Sudaryono resmi menjadi Dewan Pembina DPP PAPDESI (Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia).

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
dok.
DEWAN PEMBINA DPP PAPDESI - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat kunjungan kerja di kantor Pupuk Indonesi, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono resmi menjadi Dewan Pembina DPP PAPDESI (Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional PAPDESI di Solo, Jawa Tengah.

Sudaryono menegaskan bahwa keterlibatannya sebagai pembina sebagai bagian dari upaya mendukung penuh program Koperasi Desa Merah Putih, yang telah mendapat restu langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Secara struktural, saya ini masih anak buah. Anak buah Pak Presiden dan anak buah Pak Menteri (Mentan). Jadi kalau dipanggil ke Istana, semua agenda bisa batal karena di Republik ini tidak ada yang lebih tinggi pangkatnya dari Presiden,” ujar Sudaryono dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).

Dia menekankan pentingnya implementasi koperasi desa yang tidak hanya dibentuk secara administratif, tapi juga memiliki kegiatan usaha wajib yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat desa.

“Keinginan Presiden jelas. Koperasi desa jangan hanya dibentuk, tapi harus benar-benar jalan. Diantaranya harus ada gerai sembako, klinik desa, apotek desa, simpan pinjam, cold storage untuk ikan dan daging, serta penyedia pupuk,” ujar dia.

Sudaryono mencontohkan model usaha koperasi yang pasti berjalan seperti penyalur pupuk subsidi, pangkalan LPG, hingga distributor sembako murah seperti minyak goreng, beras, dan gula.

“Kalau koperasi jadi penyalur minyak goreng subsidi, ya pasti jalan. Karena orang akan datang ke situ. Bahkan bisa jadi mitra Bulog untuk penyerapan gabah langsung dari petani,” lanjut Sudaryono

Dia juga menyampaikan gagasan Presiden Prabowo untuk menghadirkan klinik dan apotek desa dengan harga obat terjangkau, terinspirasi dari sistem layanan kesehatan di India.

“Di India, obat penurun darah tinggi harganya bisa 10 persen dari harga di Indonesia. Kita ingin warga desa punya akses kesehatan yang murah dan dekat,” tambahnya.

Melalui peran aktif PAPDESI, Sudaryono berharap program Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memperkuat kemandirian pangan nasional.

Baca juga: Wamentan Sudaryono Beberkan Alasan Pemerintah Buka Keran Impor Sapi Hidup dari Brasil

“Papdesi harus menjadi pelopor perubahan dari desa. Kita mulai dari bawah, kita buktikan bahwa desa bisa jadi kekuatan utama pembangunan,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan