Senin, 29 September 2025

Sambut Waisak 2569 BE, Kemenag Ajak Umat Buddha Tanam Pohon Bodhi di TMII untuk Kelestarian Alam

Kementerian Agama menggelar kegiatan Penanaman Pohon Bodhi dan Meditasi Bersama di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (20/4/2025).

|
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
PENANAMAN POHON BODHI - Kegiatan Penanaman Pohon Bodhi dan Meditasi Bersama di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (20/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama menggelar kegiatan Penanaman Pohon Bodhi dan Meditasi Bersama di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (20/4/2025).

Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Supriyadi menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dan makna spiritual di balik penanaman pohon tersebut.

Dirinya menyebut dua pohon yang ditanam, yakni pohon Bodhi dan pohon Shala, memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Buddha.

"Pohon Bodhi itu pohon kesadaran, tempat Petapa Utama (Siddhartha Gautama) bermeditasi hingga mencapai pencerahan. Sedangkan pohon Shala adalah tempat Sang Buddha berpindapat terakhir. Keduanya bersejarah dan sakral bagi umat Buddha," ujar Supriyadi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (20/4/2025).

Supriyadi berharap melalui penanaman pohon, umat Buddha ikut menjaga alam sekaligus menyumbangkan oksigen bagi kehidupan.

"Jakarta ini terkenal dengan kualitas udaranya yang buruk. Jadi dengan menanam pohon, kita berdana oksigen untuk semua makhluk,” katanya.

Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Buddha, kata Supriyadi, juga telah menerbitkan surat edaran untuk mengajak seluruh umat memaknai Waisak dengan gerakan “Wesaka Sananda” atau “Semarak Waisak”, yang salah satu kegiatannya adalah penghijauan atau ekotekologi.

Kerja sama antara Bimas Buddha dan pengelola TMII, lanjutnya, menjadi bagian dari upaya menjadikan taman itu sebagai ruang perjumpaan berbagai komunitas.

"Taman Mini itu hub, tempat berkumpulnya berbagai elemen masyarakat. Kita ingin memberi warna dan pengalaman yang bermakna bagi pengunjung,” ujarnya.

Supriyadi juga menjelaskan bahwa rangkaian perayaan Waisak telah dimulai sejak 12 April lalu, termasuk kegiatan pendalaman Dhamma dan pelatihan Atasila.

Baca juga: Acara Waisak di PIK jadi Momentum Keberagaman, Politisi PSI Minta Pemprov DKI Beri Dukungan Penuh

Puncaknya akan berlangsung pada 12 Mei mendatang, bertepatan dengan Hari Tri Suci Waisak. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan