Duduk Perkara Munculnya Istilah 'Matahari Kembar' di Pemerintahan Saat Ini
Istilah Matahari Kembar bermula dari kunjungan silaturahmi sejumlah menteri dari kabinet Presiden Prabowo Subianto ke kediaman Jokowi.
"Bagaimanapun, presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi,” tambah Mardani.
“Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja sudah berat, apalagi kalau dua,” kata Mardani menutup penjelasannya.
Juru Bicara DPP PKS Mabruri menegaskan bahwa pernyataan Mardani ini adalah pernyataan pribadi tidak mewakili PKS.
"Statement Mardani masalah ada matahari kembar adalah pernyataan pribadi. Tidak mewakili PKS," kata Mabruri dilansir Tribun Jakarta, Senin (14/4/2025).
Mabruri menekankan sejak 2024 lalu, Mardani sudah tak lagi menjabat sebagai elite PKS dalam hal ini Ketua DPP.
Istana Membantah
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan, kunjungan para menteri Prabowo ke Jokowi merupakan silaturahmi lebaran.
Oleh karena itu, ia meminta hal tersebut tak ditafsirkan secara politik.
"Silaturahmi-silaturahmi Lebaran jangan dibumbui tafsiran politik," ujar Hasan, Senin (14/4/2025).
Hasan mengatakan, tidak ada yang istimewa dalam kunjungan tersebut karena momen silaturahmi dalam suasana lebaran.
Ia mengatakanhubungan persaudaraan harus terus dirajut.
"Kita masih dalam suasana Lebaran dan merajut kembali hubungan-hubungan persaudaraan," lanjutnya.
Puan: Presiden Saat Ini Prabowo Subianto
Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga menjawab kekhawatiran adanya matahari kembar di pemerintahan Prabowo.
Ia dengan tegas menepis isu tersebut.
Puan menekankan bahwa yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia saat ini adalah Presiden Prabowo Subianto.
“Matahari kembar? Presiden saat ini Presiden Prabowo Subianto,” kata Puan, dilansir Kompas.com, Senin (14/4/2025).
Soal banyak menteri yang berkunjung ke rumah Jokowi di Solo, Puan menilai itu bagian dari silaturahmi.
Terlebih ini masih dalam momen Lebaran 2025, di mana memang banyak orang yang melakukan silaturahmi.
"Silaturahmi di masa Lebaran akan sangat baik,” imbuh Puan.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.