Selasa, 7 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Akui Ada Kekurangan di MBG, tapi Angka Kesalahannya Hanya 0,0017 Persen

Prabowo menyoroti capaian dan tantangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat menghadiri penutupan Munas Partai Keadilan Sejahtera

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews.com/Taufik Ismail
KASUS KORUPSI - Presiden Prabowo Subianto menghadiri penutupan Munas ke-VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, pada Senin, (29/9/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti maraknya kasus korupsi di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyoroti capaian dan tantangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat menghadiri penutupan Munas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Dalam pidatonya, Prabowo mengawali dengan refleksi atas kinerja pemerintah selama 11 bulan terakhir. 

Ia menyebut bahwa pemerintah berhasil menyelamatkan anggaran negara sebesar Rp300 triliun, yang kemudian dialokasikan untuk mendanai program MBG.

“Dengan niat baik, hati yang ikhlas, dan cinta tanah air, kita telah menyelamatkan minimal Rp300 triliun. Dana ini kita gunakan untuk program Makan Bergizi Gratis,” ujar Prabowo.

Program MBG, menurut Presiden, telah menjangkau 30 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak dan ibu hamil. 

Ia membandingkan capaian tersebut dengan negara lain, seperti Brasil, yang membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 47 juta penerima.

“Kita baru 11 bulan, sudah 30 juta. Presiden Brasil cerita ke saya, mereka butuh 11 tahun,” katanya.

Baca juga: Prabowo Kaget Korupsi Makin Parah saat Dia Jadi Presiden: Yang Cemerlang Kalah Pintar Sama Koruptor

Meski mengakui masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program, Prabowo menekankan bahwa tingkat penyimpangan sangat kecil.

“Bahwa ada kekurangan, iya. Ada kasus keracunan makanan, iya. Tapi kalau dihitung dari seluruh makanan yang disalurkan, tingkat kesalahan hanya 0,0017 persen,” jelasnya.

Lebih dari sekadar memberi makan, Prabowo menekankan bahwa MBG juga berperan dalam menggerakkan ekonomi lokal. 

Ia menyebut kebutuhan harian program ini telah membuka peluang bagi petani, peternak, dan pelaku usaha kecil di berbagai daerah.

“Setiap hari kita butuh telur, sayur, ikan, ayam—semua dari kampung dan kecamatan. Ini menghidupkan ekonomi rakyat,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved