Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Dimulai April 2025, Mendikdasmen: Harus Mengajar Fulltime
Proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik (guru) Sekolah Rakyat akan dimulai pada April 2025. Guru diharuskan mengajar fulltime.
Kemudian terkait Kepala Sekolah, menurutnya, dapat diputuskan tergantung jumlah muridnya.
Bisa disatu lokasi hanya memiliki satu kepala sekolah yang diisi dengan tiga jenjang SD, SMP, SMA.
"Untuk BNBA dari Guru yang akan menjadi tenaga pendidik, akan diserahkan pada 24 April," kata dia.
Kurikulum Sekolah Rakyat
Abdul Mu'ti mengatakan kurikulum yang akan digunakan pada Sekolah Rakyat yaitu individual approach atau pemetaan peserta didik di awal.
"Sekolah Rakyat akan dikembangkan berbeda dengan sekolah biasa. Siswa bisa masuk kapan saja tanpa mengikuti tahun ajaran, multi entry multi exit," kata Abdul.
Setiap siswa memiliki capaian belajarnya masing-masing.
"Multi entry multi exit jangan dimaknai bisa keluar kapan saja. Namun, bisa masuk kapan saja dan mencapai capaian pembelajaran kapan saja. Tidak harus semua siswa disamakan. Yang penting adalah mereka bisa belajar dan karakternya terbentuk melalui asrama," kata Abdul.
Baca juga: Kemensos & Kementerian PAN-RB Bahas Tata Kelola Kelembagaan & Formasi Tenaga Pendidik Sekolah Rakyat
Proses Rekrutmen Peserta Didik Sekolah Rakyat
Sementara itu, untuk proses rekrutmen peserta didik akan melalui dapodik dengan diintegrasikan dengan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Peserta didik akan diseleksi melalui berbagai tahapan, termasuk seleksi administratif, di mana anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 DTSEN.
Jika mereka yang masuk Desil 1 dan 2 tidak terdata pada dapodik berarti mereka adalah anak yang putus sekolah.
Sehingga tidak akan mengambil peserta didik dari mereka yang sudah bersekolah
Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah (home visit), wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan.
Sebagai informasi, Sekolah Rakyat tidak hanya bertujuan memberikan akses pendidikan, tetapi juga menyiapkan para siswa sebagai agen perubahan untuk memutus rantai kemiskinan.
Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan dukungan beasiswa Bidik Misi.
Meskipun didorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, siswa Sekolah Rakyat juga akan dibekali keterampilan digital masa kini.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.