Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Kebijakan Tarif Trump Guncang Pasar Global, Rupiah dan IHSG Masih Tunjukkan Resiliensi

Dari sisi nilai tukar, data yang diolah Kemenkeu menunjukkan rupiah hanya melemah 0,8 persen terhadap dolar AS dalam periode 2 hingga 8 April 2025.

Tribunnews/Jeprima
NILAI TUKAR RUPIAH - Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta Pusat, Senin, (8/4/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini dibuka pada posisi Rp 16.850 per Dolar AS atau melemah 1,78 persen. Usai libur Lebaran Idulfitri 1446 H. Ambrolnya rupiah ini disebabkan oleh sejumlah sentimen yang datang dari global, utamanya kebijakan tarif Donald Trump. Tribunnews/Jeprima 

Kebijakan Tarif Trump Guncang Pasar Global, Rupiah dan IHSG Dinilai Masih Tunjukkan Resiliensi

Reynas Abdila/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terbukti menjadi pusat guncangan pasar global. 

Dalam langkah agresifnya, AS menaikkan tarif impor terhadap produk-produk utama dari Tiongkokmemicu aksi balasan dari Beijing. 

Efek domino langsung terasa di pasar keuangan global investor global buru-buru melepas aset berisiko dan memindahkan portofolionya ke safe haven assets seperti dolar AS, emas, dan obligasi negara-negara maju.

Baca juga: Tarif Trump Berisiko Sebabkan Inflasi dan Resesi Ekonomi AS Sendiri

Namun di tengah kepanikan ini, Indonesia justru dinilai cenderung menunjukkan resiliensi (kemampuan untuk beradaptasi dan teguh dalam situasi sulit) dibandingkan banyak negara lain.

Dari sisi nilai tukar, data Bloomberg yang diolah Kemenkeu menunjukkan rupiah hanya melemah 0,8 persen terhadap dolar AS dalam periode 2 hingga 8 April 2025. 

Ini tergolong stabil jika dibandingkan dengan negara lain seperti Brasil (-4,5 persen), Meksiko (-2,2%), atau bahkan Euro dan Yen yang masing-masing turun lebih dari 1%.

Pasar valuta asing tidak terlalu panik terhadap kondisi di Indonesia, bahkan ketika pengumuman kebijakan tarif itu bertepatan dengan masa libur Lebaran di dalam negeri.

"Nilai tukar rupiah relatif stabil meski ada pelemahan, tetapi dibandingkan negara lain seperti Jepang, kita masih lebih baik," klaim Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Demikian pula Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup tajam, yaitu -7,8 persen selama periode yang sama. 

Namun jika dilihat secara global, koreksi ini masih lebih baik dibandingkan Argentina (-14,0 persen), Vietnam (-13,8 persen), atau bahkan indeks Italia dan Jerman yang masing-masing turun lebih dari -10 persen.

"Investor portfolio merespons negatif kebijakan RRT. Kita semuanya hari ini adalah hari pertama pembukaan bursa dan kita sudah melihat Indonesia tadi sesi yang kedua di bawah 8%," sebut Sri Mulyani.

Artinya, pasar saham Indonesia masih mampu menahan tekanan eksternal lebih baik dari banyak negara lain, bahkan negara-negara maju.

Meskipun IHSG terkoreksi dan rupiah melemah, pasar obligasi yang tetap diminati menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia dinilai cukup kuat oleh investor global. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan