Amalan yang Baik Dikerjakan pada Bulan Syawal Sesuai dengan Anjuran Rasulullah
Inilah 7 amalan utama yang dianjurkan Rasulullah SAW, sunnah untuk dikerjakan pada saat bulan Syawal.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Febri Prasetyo
Selain puasa Syawal, beberapa riwayat mengatakan puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Sebagaimana diriwayatkan Aisyah ra : “Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.”
(HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).
Mengutip dari buku Puasa Senin-Kamis oleh Mahmud Ahmad Mustafa, hari Senin dan Kamis merupakan hari diperiksanya amal seseorang, diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa.” (HR Tirmidzi).
Para ulama menyebutkan bahwa niat puasa Senin Kamis yang digabungkan dengan puasa Syawal hukumnya adalah boleh dilakukan.
Puasa Senin Kamis dan puasa Syawal baik untuk digabungkan, diibaratkan seperti niat melakukan sedekah dan silaturahmi.
Jika seseorang menggabungkan dua puasa sunnah, maka akan memperoleh pahala dari keduanya.
Maka umat muslim yang mengerjakannya bisa mendapatkan dua manfaat dari dua aktivitas puasa sunnah tersebut.
- Puasa Ayyamul Bidh
Amalan sunnah di bulan Syawal lainnya adalah puasa Ayyamul Bidh.
Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya.
Pada riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.
Keutamaan ini juga dijelaskan dalam riwayat Abu Daud.
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya:
“Puasa tiga hari di setiap bulannya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.