Jumat, 3 Oktober 2025

Lebaran 2025

Sore Nanti Pemerintah Gelar Sidang Isbat Penentuan Idulfitri 1446 Hijriah, Simak Rangkaiannya

Pemerintah akan menggelar sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah, Sabtu (29/3/2025). 

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
YouTube/Bimas Islam Kemenag
PENGUMUMAN SIDANG ISBAT - Tangkap layar banner sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1446 H sebagai Idul Fitri 2025 di akun YouTube Bimas Islam Kemenag yang diambil pada Jumat (28/3/2025). Pemerintah akan menggelar sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah, Sabtu (29/3/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan menggelar sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah, Sabtu (29/3/2025). 

Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, mengatakan, terdapat rangkaian acara yang akan digelar selama sidang isbat.

Baca juga: Lebaran Jatuh pada Minggu atau Senin? Simak Hasil Sidang Isbat Idul Fitri 2025

Acara tersebut diawali dengan seminar terkait metode yang biasa digunakan untuk melihat posisi bulan, yakni metode hisab atau perhitungan astronomi, dan rukyat atau menggunakan pandangan mata. 

"Pukul 16.00 seminar hisab rukyat," kata Abu kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).

Kedua metode ini lumrah digunakan untuk menentukan kalender bulan Hijriah.

Abu mengatakan meskipun metode hisab sudah memiliki kemajuan pesat, metode rukyat tetap harus dilakukan. 

Hal ini karena metode tersebut masih digunakan untuk sebagian kelompok masyarakat Indonesia. 

"Pergerakan benda langit itu dinamis. Rukyat menjadi momen pembuktian bahwa hitungan hisab yang kita gunakan selama ini benar-benar akurat. Ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan," ujar dia.

Dia menyebut sangat penting menjaga keseimbangan ilmu astronomi dengan tradisi keagamaan untuk menentukan awal bulan Hijriah. 

Baca juga: Muhammadiyah Lebaran Tanggal Berapa? Pemerintah dan NU Tunggu Sidang Isbat Tentukan Idul Fitri 2025

Oleh karena itu, Kementerian Agama hadir memberikan jembatan bagi pendekatan kedua metode tersebut. 

Setelah seminar hisab-rukyat, Kemenag akan menggelar sidang isbat secara tertutup, dan hasilnya akan diumumkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada pukul 19.00 WIB.

Sebagai informasi, untuk metode hisab, pemerintah Indonesia berpatokan pada keputusan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). 

Kriteria MABIMS ini menentukan awal bulan Hijriah bisa dipastikan ketika ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat. 

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal atau lebaran Idulfitri 1446 h pekan depan.

"Jadi sidang isbat itu tanggal 29 (Maret) ya sidang isbatnya, karena ikhtimanya itu tanggal 29 juga itu sekitar sore ya," kata Nasaruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).

Nasaruddin juga berharap pada tanggal tersebut para perukyat hilal dari berbagai macam ormas sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Akan tetapi, kalau melihat kondisi objektifnya hilal berdasarkan kisarannya masih di bawah 0. Masih minus 3 derajat," kata dia.

Nasaruddin mengatakan elongasinya juga masih sangat rendah, belum memenuhi standar yang telah ditentukan, yaitu ketinggian hilal 3 derajat dan elongasinya sekitar 6 derajat. 

"Ini jauh dibawa ya. Dari segi ilmu hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa ini artinya dicukupkan 30 hari bulan suci ramadan, dan dengan demikian lebarannya tanggal 31," kata dia.

"Namun kepastiannya itu nanti menunggu sudang isbat pada tanggal 29 itu. Insyaallah, saya kira itu. Potensinya bersama seperti yang di awal," tandasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved