Yenny Wahid: Perdamaian Lahir Jika Menegakkan Keadilan dan Keberagaman Sebagai Kekuatan
Yenny Wahid mengatakan perdamaian sejati hanya akan lahir jika mah menegakkan keadilan dan menghargai keberagaman sebagai kekuatan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis perdamaian dan Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid mengatakan perdamaian sejati hanya akan lahir jika mah menegakkan keadilan dan menghargai keberagaman sebagai kekuatan.
Hal itu disampaikan Yenny Wahid ketika menerima penghargaan tertinggi dari Universitas Soka, Jepang, sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam membangun masyarakat inklusif, memberdayakan perempuan, dan menyebarkan nilai-nilai perdamaian di seluruh dunia.
Yenny Wahid menyatakan, penghargaan ini didedikasikan untuk ayah yakni Presiden ke-4 RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur dan Daisaku Ikeda Sensei.
“Dua sahabat yang berani bermimpi dan berjuang untuk dunia yang lebih baik walaupun harus membuat pengorbanan besar dalam hidupnya,” kata Yenny, Kamis (27/3/2025.
Setelah menerima penghargaan, Yenny Wahid memberikan pidato kelulusan dalam acara wisuda Universitas Soka di hadapan ribuan mahasiswa Jepang dan internasional.
Dalam pidatonya yang menggugah, dia mengajak para wisudawan untuk menemukan ikigai atau alasan untuk hidup, dalam bentuk pengabdian bagi kemanusiaan.
“Dunia tidak menunggu mereka yang ragu, dunia menanti mereka yang berani menyuarakan kebenaran,” tegasnya.
Penghargaan ini memperkuat posisi Yenny Wahid sebagai salah satu tokoh global yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan lintas agama, budaya, dan batas geografis.
Sebagai putri Gus Dur, dia meneruskan warisan pemikiran sang ayah dengan semangat zaman yang lebih progresif dan berpihak pada kelompok rentan.
Perwakilan Soka Gakkai Indonesia, Taguchi menilai Yenny adalah contoh nyata bagaimana kepemimpinan perempuan dapat mengubah dunia.
Dimana, ia membangun jembatan, bukan tembok dan keberaniannya menginspirasi gerakan global untuk perdamaian yang berkeadilan.
Yenny Wahid dikenal luas melalui program-program inovatifnya, salah satunya adalah Peace Village (Desa Damai)—sebuah inisiatif bersama UN Women yang bertujuan memberdayakan perempuan di komunitas akar rumput melalui pelatihan kewirausahaan, advokasi kesetaraan gender, pelatihan resolusi konflik, dan edukasi perubahan iklim berbasis lokal.
Program ini telah diimplementasikan di berbagai wilayah Indonesia dan menginspirasi komunitas internasional.

Universitas Soka, yang didirikan oleh pemikir perdamaian dunia Daisaku Ikeda, secara rutin menganugerahkan penghargaan tertinggi ini kepada individu yang menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan dialog lintas budaya.
Dengan penghargaan ini, Yenny Wahid bergabung dalam jajaran tokoh dunia yang telah diakui atas kontribusinya terhadap perdamaian global sekaligus menjadi inspirasi baru bagi generasi muda Indonesia dan dunia.
Surat Tilang Biru dan Merah di Jepang, Dendanya Bisa Capai Rp100 Juta hingga Hukuman Penjara |
![]() |
---|
Tidak Lulus SMA di Jepang Tetap Bisa Jadi Pengacara, Begini Caranya |
![]() |
---|
Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang |
![]() |
---|
Menelan Rekor Rossi, Marquez Tulis Ulang Sejarah Sisa Balapan saat Juara Dunia MotoGP 2025 di Motegi |
![]() |
---|
Daftar Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025: Turki Perintis, Kejutan Jepang Tersingkir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.