Teror Kepala Babi
Ucapannya soal 'Masak Kepala Babi' Kontroversial, Ini Klarifikasi Hasan Nasbi
Hasan Nasbi beri klarifikasi setelah ucapan kontroversial soal teror kepala babi di kantor Tempo
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memberikan klarifikasi terkait pernyataannya viralnya tentang teror paket berisi kepala babi di kantor pers, Tempo.
Publik menilai pernyataan Hasan tidak empati setelah melemparkan respons tak terduga.
Pernyataan Kontroversial
Hasan sebelumnya mengeluarkan komentar yang mengejutkan publik ketika merespons teror kepala babi dengan candaan.
Ia mengusulkan agar si penerima memasak isi paket teror tersebut.
"Sudah dimasak saja, dimasak saja (kepala babi)," ungkap Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada Jumat, (21/3/2025).
Pernyataan itu pun viral di media sosoal.
Pasalnya, Hasan bertugas sebagai penyambung antara Presiden Prabowo SUbianto dengan masyarakat.
Klarifikasi Hasan
Setelah pernyataannya viral, Hasan menegaskan kembali dukungan pemerintah terhadap kebebasan pers.
Pemerintah, kata Hasan, berkomitmen untuk terus memberikan kebebasan bagi pers untuk menyuarakan pendapatnya.
Baca juga: Kronologi Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo
"Tidak ada yang berubah dari komitmen pemerintah tentang kebebasan pers," jelas Hasan kepada wartawan, baru-baru ini dikutip dari Kompas.com.
Pernyataannya merujuk pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), yang menjamin hak setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.
"UU Pers menegaskan kemerdekaan pers sebagai salah satu wujud kedaulatan rakyat," tambah Hasan.
Ia juga menjamin bahwa tidak ada media yang akan disensor atau dibredel oleh pemerintah.
Klarifikasi ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran publik terkait kebebasan pers di tengah gejolak permasalahan pemerintahan.
Hasan menekankan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mendukung kebebasan pers dan memberikan informasi yang akurat dan benar.
Teror Kepala Babi
Sebelumnya, kantor Tempo menerima paket berisi kepala babi, Rabu (19/3/2025).
Teror ini semakin ramai diperbincangkan karena demo masyarakat sipil dan mahasiswa baru-baru ini terjadi menindaklanjuti keputusan pemerintahan soal RUU TNI.
Hasan menilai, teror tersebut tidak menjadi ancaman bagi penerima.
"Saya lihat dari media sosial Francisca, wartawan Tempo yang menerima paket tersebut. Dia justru minta dikirimin daging babi. Artinya, dia nggak terancam," ujar Hasan.
Selanjutnya, Hasan pun menyeletuk agar si penerima paket memasak kepala babi itu.
Sontak pernyataan Hasan pun viral di media sosial.
Belakangan, kantor Tempo juga mendapatkan kiriman enam bangkai tikus.
Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan wartawan hingga kuat diduga adanya pembungkaman kepada awak media.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.