Tanggapi Ucapan Hasan Nasbi soal Kepala Babi, TB Hasanuddin: Pernyataan Semacam Meremehkan, Konyol
Menurutnya, tidak etis menyuruh seseorang memasak daging babi terlepas hal tersebut diperbolehkan untuk umat di luar Islam.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menilai pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menyikapi pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo sebagai bentuk pola komunikasi yang meremehkan dan memprihatinkan.
"Sehingga saya berharap Bapak Presiden melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki, para petugasnya yang head to head langsung dengan masyarakat atau dengan rakyat, ya, pernyataan saudara Hasan Nasbi, ya, itu menurut hemat saya, tidak pas," kata dia kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).
Baca juga: Setelah Kepala Babi, Kantor Redaksi Tempo Dikirimi Bangkai Tikus
Menurutnya, tidak etis menyuruh seseorang memasak daging babi terlepas hal tersebut diperbolehkan untuk umat di luar Islam.
"Itu konon kepala babi yang dikirim itu kan sudah beberapa hari. Jadi busuk. Lalu siapa yang mau memasak daging busuk dan memakannya? Coba bayangkan seperti itu. Jadi ucapannya tidak dewasa," kata Politisi PDIP itu.
Baca juga: Terkait Teror Wartawan Tempo, Syahganda: Kirim Kepala Babi Perbuatan Biadab dan Haram
Dia mengatakan bahwa pernyataan Hasan terkesan meremehkan kerja-kerja jurnalistik, padahal pers menjadi pilar keempat demokrasi.
"Pernyataan dia jadi kaya semacam meremehkan. Tidak tahu peran media, peran pers begitu di dalam menegakkan demokrasi, karena tidak tahu, maka menyederhanakan masalah. Kalau tidak tahu subtansi intimidasinya diabaikan, malah disuruh memakannya, kan, konyol," tandasnya.
Kelakar Hasan Nasbi
Kepala Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi mengklarifikasi kelakarnya terkait teror kiriman kepala babi 'dimasak saja' kepada seorang jurnalis dan host sinar Bocor Alur Politik Tempo, Francisca Christy Rosana alias Cica.
Hasan sebelumnya melayangkan kelakar itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Jumat (21/3/2025) malam.
Baca juga: Setelah Kepala Babi, Kantor Redaksi Tempo Dikirimi Bangkai Tikus
Namun terbaru, Hasan menyatakan setuju dengan sikap Francisca, yang menanggapi teror itu dengan candaan pula, yakni mengaku lain kali akan memasak kepala babi tersebut lebih enak.
"Justru saya setuju dengan Francisca menyikapi teror itu. Kan Fransisca merecehkan teror itu sehingga KPI si peneror enggak kesampaian kan. Ya berarti kan salah orang itu, berarti kan enggak sampai itu," kata Hasan kepada Kompas.com, Sabtu (22/3/2025).
Hasan mengaku, ia jarang setuju dengan Tempo. Namun kali ini, ia setuju dengan respons yang dibuat Cica agar tidak memperkuat teror.
Dengan begitu kata Hasan, peneror akan kehabisan akal dan stres karena niatnya tak tersampaikan.
"Menurut saya kalau dilecehkan begitu, kan si pelaku KPI-nya enggak sampai. Tujuannya enggak sampai. Saya rasa kalau sekaligus dimasak, jedot-jedotin kepala itu si peneror. Ya gimana, gagal deh," ucap Hasan.
Menurut Hasan, cara merespons Cica termasuk elegan.
Ia lantas mengingat-ingat aksi teror Bom Sarinah pada tahun 2016 silam.
TNI Klaim Temukan Indikasi Pidana Lain oleh Ferry Irwandi usai Terganjal Putusan MK: Lebih Serius |
![]() |
---|
Menko Yusril hingga Legislator Sebut TNI Terganjal Aturan, Masih Ngotot akan Laporkan Ferry Irwandi? |
![]() |
---|
TNI Bidik Ferry Irwandi, TB Hasanuddin: Pencemaran Nama Baik Institusi Tidak Bisa Diproses Pidana |
![]() |
---|
Istana Jawab Permintaan Hotman Paris soal Gelar Perkara dan Izin Bertemu Presiden Prabowo 10 Menit |
![]() |
---|
Dapat Paket Misterius Termasuk Kepala Babi, Konten Kreator di Bogor Banjir Dukungan: Stay Safe Bang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.