Minggu, 5 Oktober 2025

Teror Kepala Babi

Mabes Polri dan Komnas HAM Tanggapi Teror Kepala Babi di Tempo

Kasus teror kepala babi di Kantor Tempo di Palmerah, Jakarta, memicu respons dari Mabes Polri dan Komnas HAM.

Tribunnews.com/Handout
TEROR KEPALA BABI - Kantor Tempo di Jakarta mendapatkan teror berupa kiriman paket berisi kepala babi dari orang tak dikenal pada Kamis (19/3/2025). Kasus teror kepala babi di Tempo memicu respons dari Mabes Polri dan Komnas HAM. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus teror berupa pengiriman kepala babi ke Kantor Tempo di Palmerah, Jakarta, menciptakan gelombang respons dari berbagai pihak.

Termasuk Mabes Polri, Komnas HAM, dan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Teror ini ditujukan kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana, yang juga merupakan host program "Bocor Halus".

Kronologi Kejadian

Pengiriman paket teror tersebut dilaporkan terjadi pada Kamis, 20 Maret 2025, setelah jurnalis Francisca Christy Rosana melakukan liputan.

Paket yang diterima oleh petugas keamanan Tempo pada Rabu, 19 Maret 2025, berisi kepala babi yang memiliki bau menyengat dan telinga yang terpotong.

Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Erick Tanjung, menyatakan bahwa teror ini merupakan serangan simbolis terhadap jurnalis dan media yang kritis.

Respons dari Mabes Polri

Mabes Polri melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengonfirmasi bahwa pengaduan terkait teror ini masih dalam proses penanganan.

"Tentunya Polri dengan media adalah salah satu mitra strategis di mana memberikan ruang kepada seluruh partisipasi, masyarakat bisa mengetahui kegiatan Polri melalui teman-teman media," ucap Trunoyudo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat.

Ia memastikan, kasus itu akan ditindaklanjuti. Saat ini, masih proses asesmen.

Tanggapan Menteri dan Komnas HAM

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyayangkan insiden tersebut dan mendorong agar pelaporan dilakukan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku.

"Saya sebagai mantan jurnalis menyayangkan tentu, dan silakan saja nanti laporkan gitu, ya, supaya ketahuan begitu siapa yang kirim," kata Meutya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, dilansir Kompas.com.

Lebih lanjut, Meutya menegaskan, Presiden Prabowo Subianto sangat memperhatikan soal kebebasan pers. 

Wakil Ketua Komnas HAM, Abdul Haris Semendawa, juga mendesak penegak hukum untuk segera menemukan pelaku.

Ia menilai pengiriman kepala babi tersebut sebagai ancaman terhadap kerja jurnalistik.

"Saya kira harusnya ada perlindungan terhadap seorang jurnalis untuk melaksanakan tugas-tugas jurnalistiknya," ucapnya, Jumat.

Desakan dari YLBHI dan Amnesty International

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengecam aksi teror ini sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan pers.

Ketua YLBHI, Muhamad Isnur, mendesak aparat keamanan untuk bertindak cepat dalam mengungkap pelaku.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mendesak agar kasus ini segera terungkap.

Ia menekankan bahwa serangan terhadap Tempo adalah serangan nyata terhadap jurnalis. 

"Teror pengiriman paket kepala babi terhadap jurnalis perempuan sekaligus host siniar Bocor Alus Politik Tempo adalah bukti nyata serangan terhadap pers. Padahal pers adalah pilar ke-4 demokrasi," kata Usman Hamid, Jumat.

Diketahui, Media Tempo mendapatkan teror dari orang tak dikenal. Teror tersebut, berupa satu paket berisikan kepala babi dikirimkan ke kantor Tempo.

Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Tempo mengatakan, paket itu ditujukkan untuk wartawannya yang juga host 'Bocor Alus' bernama Francisca Christy Rosana atau Cica.

"Jadi paket itu ditujukan buat Cica, Cica itu kan host Bocor Alus ya, Francisca," kata Bagja Hidayat kepada Tribunnews.com, Kamis (20/3/2025).

Bagja menyebut, Cica menerima paket tersebut pada Kamis kemarin, setelah liputan bersama rekannya bernama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, sekira pukul 15.00 WIB.

Sementara Bagja menyebut, paket itu sudah diterima pihak petugas keamanan Tempo pada Rabu (19/3/2025) sekira pukul 16.13 WIB.

Ketika dibuka, ada kepala babi dengan telinga yang terpotong dan baunya menyengat.

 

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved