Senin, 6 Oktober 2025

Prabowo Minta Proyek Hilirisasi Berdampak terhadap Penciptaan Lapangan Kerja & Peningkatan Ekspor

Presiden Prabowo Subianto minta proyek hilirisasi ciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
istimewa
PROYEK HILIRISASI - Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Ruang Pandawa, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/2/2025). Pemerintah berharap proyek hilirisasi akan berdampak terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekspor. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah pejabat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 3/3/2025 malam.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menerima laporan dari Satgas Hilirisasi dan sejumlah kementerian mengenai perkembangan investasi di sektor hilirisasi.

Baca juga: Prabowo Targetkan 15 Proyek Hilirisasi di 2025, Anggota Komisi XII DPR: Mentransformasi Ekonomi RI

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Kepala BKPM Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa pemerintah tengah meninjau berbagai proyek hilirisasi mulai dari mineral, batu bara, hingga produk pertanian dan kelautan.

Selain mempertimbangkan aspek ekonomi, proyek-proyek ini juga dikaji dari segi dampaknya terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta pengurangan impor.

Presiden Prabowo, kata Rosan, menekankan pentingnya dampak proyek-proyek hilirisasi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan.

Rosan menegaskan hal ini menjadi fokus utama dalam diskusi yang berlangsung.

 "Yang paling penting yang tadi kita bicarakan itu adalah berapa banyak penciptaan lapangan pekerjaannya, itu sebenarnya yang kita bicarakan; kita mereview saja, tapi kembali lagi nanti ini akan diserahkan sesudah lebih detail dan akan dianalisis oleh tim dari komite investasi dan komite audit dari Danantara," kata Rosan.

Rosan menyebut pemerintah menargetkan agar proyek-proyek hilirisasi yang dipilih tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada industrialisasi yang sehat dan berkelanjutan.

Baca juga: Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp2.014 Triliun

Oleh karena itu, berbagai tahapan evaluasi akan dilakukan guna memastikan bahwa investasi yang dilakukan memberikan hasil yang optimal.

"Dalam panel ini nanti semua kementerian akan duduk lagi untuk lebih mendetailkan program-program itu, proyek-proyek itu, sehingga bisa menjadi feasible, karena ini investasinya juga harus memberikan return yang baik dan yang acceptable, karena ini akan banyak diberikan pendanaan, misalnya oleh Danantara," tutur Rosan.

Sebagai langkah mitigasi risiko, setiap proyek juga akan melalui proses evaluasi yang ketat, termasuk komitmen investasi dan due diligence.

Tim dari Komite Investasi serta Komite Audit Danantara akan menelaah setiap aspek sebelum proyek disetujui untuk dijalankan.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa pemerintah menyepakati adanya 21 proyek hilirisasi nasional pada tahun 2025 dengan nilai investasi 40 miliar USD.

Proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor strategis, termasuk minyak dan gas, pertambangan, pertanian hingga kelautan.

"Kami telah memutuskan tahap pertama hilirisasi yang ditargetkan kurang lebih sekitar USD 618 miliar untuk di tahun 2025 yang tadi kami paparkan, kurang lebih sekitar 21 proyek pada tahap pertama yang total investasinya kurang lebih sekitar USD 40 miliar. Tadi kita sudah melakukan pembahasan secara detail, termasuk di dalamnya adalah nama-nama proyek investasi apa saja yang akan kita lakukan," ujar Bahlil.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved