Kamis, 2 Oktober 2025

Peringati Hari Rimbawan 2025, Menhut Ajak Publik Refleksi atas Kontribusi terhadap Kelestarian Hutan

Raja Juli Antoni mengajak publik untuk melakukan refleksi atas kontribusi terhadap kelestarian hutan. 

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Dokumentasi Kementerian Kehutanan RI
KELESTARIAN HUTAN - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan wakil menteri Sulaiman Umar saat mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar, Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025). Raja Juli Antoni mengajak publik untuk melakukan refleksi atas kontribusi terhadap kelestarian hutan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperingati Hari Bakti Rimbawan 2025.

Hari Bakti Rimbawan merupakan peringatan untuk tujuan peningkatan kesadaran masyarakat soal pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.

Baca juga: KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Wujudkan Generasi Muda Cinta Lingkungan

Dalam peringatan Hari Bakti Rimbawan tahun ini, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengajak publik untuk melakukan refleksi atas kontribusi terhadap kelestarian hutan.

"Ini justru adalah momen di mana kita perlu melakukan refleksi, melakukan evaluasi terhadap apa yang kita lakukan, paling tidak setahun yang lalu, bahkan pada masa yang lalu," kata Raja Antoni dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).

Raja Antoni kemudian mengingatkan jajaran Kemenhut untuk membandingkan bagaimana kinerja ketika peringatan Hari Bakti Rimbawan tahun lalu dengan tahun ini.

Evaluasi atas kinerja selama satu tahun lalu penting dilakukan guna melihat apa yang kurang dari upaya menjaga kelestarian hutan seiring dengan perkembangan zaman.

"Hari ke hari kita pasti tidak bisa menjadi sempurna, tapi kita menyempurnakan diri kita, memperbaiki hutan kita dari hari ke hari, dari tahun ke tahun," katanya.

Adapun dalam kesempatan peringatan Hari Bakti Rimbawan 2025, Raja Antoni bersama wakil menteri Sulaiman Umar dan jajaran Kemenhut melakukan penanaman 300 bibit Saninten yang merupakan tumbuhan pohon asli Indonesia dengan julukan rambutan hutan.

Sebanyak 200 bibit pohon dengan nama lokal Berangan ini juga dibagikan kepada masyarakat sekitar sekaligus mengajak masyarakat ikut berkontribusi pada kelestarian.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved