Kasus Korupsi Minyak Mentah
Rugikan Negara Rp193 T, Kasus Pertamina Jadi Skandal Korupsi Terbesar Kedua setelah Kasus PT Timah
Kasus minyak mentah yang menyeret subholding PT Pertamina ini menjadi skandal korupsi terbesar kedua setelah kasus PT Timah.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Whiesa Daniswara
Tak cuma itu, Yoki juga diduga melakukan mark up kontrak dalam pengiriman minyak impor.
Apa yang dilakukan Yoki ini membuat negara harus menanggung biaya fee mencapai 13-15 persen. Namun, Riza justru memperoleh keuntungan.
"Sehingga tersangka MKAR (Riza) mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut," ungkap Qohar.
Qohar mengatakan rangkaian perbuatan tersangka ini membuat adanya gejolak harga BBM di masyarakat lantaran terjadi kenaikan.
Hal ini membuat pemerintah semakin tinggi dalam memberikan kompensasi subsidi.
Di sisi lain, korupsi minyak mentah Pertamina ini menjadi skandal korupsi dengan kerugian negara terbesar kedua setelah kasus PT Timah.
Diketahui, kasus PT Timah yang menjerat suami Sandra Dewi, Harvey Moeis dan crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim itu mencapai Rp300 triliun dan menjadi skandal korupsi terbesar di Indonesia.
Akibat kasus ini, Harvey Moeis divonis selama 6,5 tahun penjara oleh hakim dari Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
Sedangkan, Helena Lim dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Namun, jaksa pun mengajukan banding.
Adapun putusannya hukuman Harvey justru diperberat tiga kali lipat menjadi 20 tahun penjara.
Senada, vonis terhadap Helena juga turut diperberat menjadi 10 tahun penjara.
Kasus korupsi Pertamina ini juga 'mengalahkan' skandal korupsi lainnya yang sempat menjadi sorotan publik seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), kasus Duta Palma, hingga kasus Asabri.
Selengkapnya berikut penjelasan singkat terkait skandal korupsi yang masuk menjadi kasus rasuah terbesar di Indonesia.
1. Kasus BLBI (Rp138,44 triliun)
Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) merupakan kasus korupsi yang terjadi saat krisis moneter menghantam Tanah Air pada 1997.
Ketika itu, puluhan bank tumbang akibat lonjakan utang dan kurs Rupiah terhadap Dolar AS yang ambruk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.