Sabtu, 4 Oktober 2025

NasDem Berikan Pendidikan Politik kepada Puluhan Remaja, Simulasikan Rapat Dengar Pendapat

Politikus Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi menuturkan pentingnya menanamkan nilai pendidikan politik bagi generasi muda.

|
IST/HO
PENDIDIKAN POLITIK - Para remaja usia 13-19 tahun mengikuti pendidikan politik dalam program Remaja Bernegara (RBN) yang digelar di NasDem Tower dua pekan lalu. Simulasi rapat dengar pendapat (RDP) parlemen menjadi yang pertama diinisiasi oleh Partai NasDem. (HO/Tribunnews) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem memberikan pendidikan politik secara utuh terhadap para remaja dalam program Remaja Bernegara (RBN) yang diselenggarakan dua pekan lalu.

Wartawan senior Teuku Taufiqulhadi menuturkan pentingnya menanamkan nilai pendidikan politik bagi generasi muda.

"Pendidikan politik untuk anak usia 13-19 tahun ini memang sudah selaiknya dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan memberikan pemahaman tentang politik secara utuh," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Dalam program Remaja Bernegara, para peserta diposisikan seolah-olah menjadi anggota parlemen. 

Di antara mereka juga bertindak sebagai kepala daerah dan tokoh masyarakat.

"Mereka melakukan simulasi rapat parlemen seperti rapat dengar pendapat (RDP) yang dihadiri kepala daerah dan masyarakat yang melapor dan berkeluh-kesah," ungkap Taufiqulhadi.

Tak sampai di situ, para peserta pun diminta mempraktikkan simulasi rapat pleno parlemen.

Dengan demikian generasi muda menjadi mengerti tentang sebuah isu di masyarakat dan bagaimana kemudian menjadi kebijakan.

"Memahami bagaimana kebijakan itu akhirnya diketok sangatlah penting," ucap mantan Ketua DPP Partai NasDem itu.

Sebab, para remaja akan menyadari bahwa semua isu secara nasional bisa sampai meja para pengambil kebijakan akan terealisasi manakala orang-orang yang mereka percayakan mampu bekerja dengan baik.

Baik itu anggota DPR maupun kepala daerah.

Hal itulah yang mendasari pendidikan politik sangat penting sedari muda.

Praktik sederhana tetapi membuat mereka menyadari bagaimana sebuah kebijakan diambil.

"Jadi praktik simulasi parlemen seperti ini belum pernah dilakukan partai lain. Partai NasDem telah bertanggung jawab terhadap pendidikan politik anak muda. Inilah yang sangat membanggakan menurut saya," kata Taufiqulhadi.

Adapun pendidikan politik melalui Program Remaja Bernegara (BRN) sesi kedua itu dilaksanakan di NasDem Tower, Jakarta.

Program yang dimulai sejak 15 Februari 2025 dan berakhir pada 22 April 2025 itu dibagi menjadi dua kategori usia, yaitu 13-15 tahun dan 16-19 tahun.

Harapannya agar materi dapat lebih mudah diserap oleh masing-masing kelompok usia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved