Senin, 29 September 2025

Pengamat Politik Sebut Hasil Kegiatan Retret Sulit Diukur, Berikut Penjelasannya  

Dia juga mewanti-wanti, dikumpulkannya para kepala daerah untuk retreat di Akmil bisa mendorong pandangan kritis dari publik

Tribunjogja.com/Istimewa
RETRET DI MAGELANG Acara retret di Akademi Militer (Akmil) di Magelang memasuki hari kedua pada Sabtu (22/2/2025). Pihak panitia membangunkan 450 kepala daerah pada Sabtu pagi. Pengamat politik dari Universitas Airlangga Pribadi Kusman sebut urgensi retret tidak signifikan dan hasilnya pun sulit diukur 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Pribadi Kusman turut menyoroti kegiatan retret para kepala daerah yang dihelat di Magelang, Jawa Tengah.

Menurutnya, urgensi retret tidak signifikan dan hasilnya pun sulit diukur.

Pandangan itu, ujarnya, bisa dilihat dari 100 hari pemerintahan yakni menteri-menteri Prabowo Subianto tidak kompak.

Karena memang model-model arahan seperti retret tidak akan membawa hasil yang baik, terlebih ketika pemerintahan sarat dengan beragam kepentingan politik untuk merebut sumber daya yang tidak berasas good governance.

“Ingat kasus pagar laut, banyak statement yang tidak padu antara Menteri ATR/BPN dan Menteri KKP. Dan, yang paling parah adalah kebijakan tanpa kajian dari Menteri ESDM soal gas 3KG, bahkan harus diralat dengan menyebutkan bahwa itu bukan kebijakan Presiden,” kata Airlangga Pribadi dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).

Pengajar Departemen Politik Fisip Universitas Airlangga, Surabaya ini juga mengingatkan, sebenarnya pembekalan rutin oleh Lemhanas sudah ada dan pasti diikuti oleh kepala-kepala daerah.

Baca juga: Alasan Pramono Anung dan Kepala Daerah PDIP Susul Retret di Magelang Hari Ini

Kegiatan orientasi, pembekalan, dan pelatihan bagi kepala daerah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda).

Dia juga mewanti-wanti, dikumpulkannya para kepala daerah untuk retreat di Akmil bisa mendorong pandangan kritis dari publik.

“Misalnya mempertanyakan, bukankah prinsip pemerintahan demokrasi adalah value of civilian supremacy, tapi mengapa diorientasikan di tempat yang justru lebih menginternalisasi nilai-nilai militer seperti sentralisasi, hierarki dan lain-lain,” papar Airlangga.

Satu hal lagi yang harus menjadi perhatian, menurutnya, adalah adanya kepala daerah yang sudah senior dan karena faktor usia kemudian tidak dapat mengikuti kegiatan ini.
 
Dia pun berharap, jangan sampai retret langas menempatkan kepala daerah tak lebih sebagai perpanjangan tangan dari presiden semata.

“Sesuai makna kedaulatan rakyat, sebaiknya kepala daerah tetap selalu dekat dengan masyarakat yang dipimpin dan dilayaninya,” tandas Airlangga.

Kepala Daerah PDIP Bergabung

Sementara itu, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dan sejumlah kepala daerah dari PDI Perjuangan (PDIP) mulai mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, hari ini Senin (24/2/2025). 

Pramono tiba di Akmil Magelang sekitar pukul 13.20 WIB. 

Ia didampingi Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.

Mereka tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam seperti peserta retret lainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan