Bamsoet: KADIN Siap Wujudkan Indonesia Incorporated Bersama Presiden Prabowo
Bambang Soesatyo menyebut, KADIN siap bersinergi dengan pemerintah di bawah visi dan komando Presiden Prabowo untuk menghadapi tantangan global.
TRIBUNNEWS.COM — Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Politik, Pertahanan & Keamanan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Bambang Soesatyo menegaskan KADIN Indonesia mendukung penuh ajakan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan konsep Indonesia Incorporated.
Indonesia Incoporated merupakan sebuah pendekatan strategis di mana pemerintah dan pelaku usaha bersinergi di bawah satu visi dan satu komando kepemimpinan nasional.
“Presiden Prabowo telah memberikan sinyal sangat jelas bahwa ke depan, tidak boleh lagi ada ego sektoral antara kementerian dan lembaga. Termasuk, antara pemerintah dan dunia usaha. Kita harus satu gerak, satu irama, di bawah komando presiden. Inilah pesan inti Indonesia Incorporated yang ingin diwujudkan Presiden Prabowo,” ujar Bamsoet usai mengikuti pembekalan Retret KADIN 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto, di Hambalang, Bogor, Jumat (8/8/2025).
Adapun pembekalan ini turut dihadiri Ketum KADIN Indonesia Anindya Bakrie, para pengusaha senior seperti Aburizal Bakrie, James Riady, Franky Wijaya, MS Hidayat, Osman Sapta, Syarif Cicip Soetardjo dan lain-lain. Pengurus Harian KADIN Indonesia serta para ketua KADIN provinsi se-Indonesia dan asosiasi dibawah KADIN.
Bamsoet menjelaskan, konsep Indonesia Incorporated sejatinya bukan hal baru di dunia. Jepang menerapkannya pasca Perang Dunia II dengan strategi keiretsu, yakni kolaborasi erat antara pemerintah, perbankan, dan industri.
Korea Selatan, kata Bamsoet, juga sukses mengonsolidasikan kekuatan bisnis melalui konglomerasi chaebol yang didukung penuh negara. Kini, Presiden Prabowo ingin Indonesia mengambil langkah serupa, disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan bangsa Indonesia.
Baca juga: Bamsoet: Stabilitas Politik dan Kepastian Hukum Adalah Kunci Ketahanan Ekonomi
"Indonesia Incorporated bukan sekadar jargon politik atau idealisme kosong, melainkan kebutuhan riil bangsa dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan kompetitif. KADIN siap berada di garis depan untuk mengonsolidasikan dunia usaha agar berjalan seiring dengan kebijakan strategis pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, sejahtera, dan bermartabat," kata Bamsoet.
Melanjutkan paparannya, Bamsoet berkata bahwa Indonesia membutuhkan peta jalan nasional berbasis kolaborasi lintas sektor yang konkret, dengan tolok ukur keberhasilan yang terukur.
Menurutnya, Pemerintah perlu membentuk satuan tugas khusus di bawah Presiden yang mengoordinasikan implementasi Indonesia Incorporated, dengan melibatkan KADIN dan asosiasi dunia usaha sebagai bagian dari pengambilan keputusan strategis.
"Pentingnya pula melakukan penataan ulang birokrasi dan BUMN agar tidak lagi menjadi “pemain ganda” yang justru mengganggu dinamika pasar. BUMN hanya bermain di sektor-sektor strategis dan tidak bersaing langsung dengan pelaku swasta di sektor yang sudah kompetitif. Peran BUMN harus diubah menjadi katalisator pertumbuhan dan bukan penghambat efisiensi," pungkas Bamsoet. (*)
Baca juga: Hadiri Pembekalan Retret KADIN oleh Panglima TNI, Bamsoet Bahas Pertahanan Nasional
Post-Truth dan AI: Dua Tantangan Besar yang Harus Dijawab Konstitusi |
![]() |
---|
Kuliah di Unhan, Bamsoet Tekankan Pentingnya Diplomasi Prabowo ke Tiongkok |
![]() |
---|
Bamsoet Lantik Wakil Rektor UNPERBA, Dorong Penguatan Tata Kelola dan Kontribusi Akademik |
![]() |
---|
Uji Disertasi Mahasiswa Doktor Hukum UNPAD, Bamsoet Dorong Perlindungan Hukum pada Investasi NFT |
![]() |
---|
Bamsoet Dukung Jewel Garden PIK 2 Jadi Motor Baru Pertumbuhan Bisnis Ritel dan Kuliner |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.