Aksi Indonesia Gelap
Pengamat Soroti Aksi Indonesia Gelap: Alasan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial Jadi Pemicu
Pakar hukum Henry Indraguna mengatakan pemicu aksi Indonesia Gelip diawali dari masalah ekonomi sampai kebebasan berbicara yang dianggap dibatasi.
Editor:
Glery Lazuardi
Kedua adalah fokus kerja pemerintah harus memprioritaskan pelaksanaan kebijakan yang benar-benar mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan yang padat karya, memberikan bantuan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta memberi perhatian lebih pada rakyat yang benar-benar terhimpit oleh kondisi ekonomi. Kebijakan yang lebih inklusif dan merata bisa membantu mengurangi kesenjangan sosial," ungkapnya.
Yang terakhir, penyebab utama semua adalah kebuntuan komunikasi. Komunikasi yang dilakukan pembantu Presiden antara satu dengan lainnya tidak konsisten bahkan sering terperangkap kepentingan ego masing-masing kementerian atau lembaga.
Sehingga dianggap rakyat bahwa kebijakan yang diambil Kepala Negara malah tidak berpihak kepada rakyat.
Henry Indraguna masih percaya bahwa Presiden merekrut banyak staf khusus, tentu dimaksudkan untuk memudahkan berkomunikasi dengan publik.
Baca juga: Polemik Lagu Band Sukatani, Polri Klaim Tak Antikritik, Menggema saat Aksi Indonesia Gelap
"Kebijakan itu mestinya perlu disosialisasikan secara masif dengan bahasa masyarakat, bukan bahasa pemerintah. Bahasa yang sederhana, lugas, genuine, dan mudah dipahami rakyat. Pertanyaannya, staf-staf khusus dan staf ahli kementerian yang banyak itu, sudahkah melakukan riset dan menjalankannya. Jangan-jangan mereka malah gagap tidak paham tentang job description-nya. Lalu demi untuk bisa dinilai bisa kerja malah mengeluarkan statement bahkan kebijakan yang blunder bagi rakyat?" katanya.
Menurut Penasehat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar ini, bahwa edukasi yang baik akan membantu masyarakat memahami tujuan dari kebijakan tersebut, dan ini bisa mengurangi potensi protes yang berujung pada demonstrasi.
Indonesia Gelap adalah bentuk ekspresi pesimisme masyarakat. Sekarang tugas pemerintah adalah mengubah pesimisme itu menjadi optimisme.
"Ini hanya bisa terwujud jika kepercayaan publik terhadap pemerintah semakin meningkat. Akan lebih baik bekerja nyata daripada membuat statemen-statemen yang berujung blunder," jelas Wakil Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI).
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Indonesia Gelap, Henry Indraguna: Bentuk Ekspresi Pesimisme Masyarakat
Sumber: Warta Kota
Aksi Indonesia Gelap
Putra Mahkota Keraton Solo Tulis 'Nyesel Gabung Republik', Singgung Kebohongan dan Indonesia Gelap |
---|
Hashim Sebut Mahasiswa Demo Indonesia Gelap Akibat Terpancing Disinformasi |
---|
16 Orang Ditangkap Buntut Unjuk Rasa di UMI Makassar, Ini Kata Kapolrestabes |
---|
Wartawan Tribun Ternate Julfikram Suhadi Jadi Korban Pemukulan saat Liputan Demo |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.