Kamis, 2 Oktober 2025

Aksi Indonesia Gelap

Temui Pengunjuk Rasa BEM SI, Mensesneg Prasetyo Hadi Mengaku Diperintah oleh Presiden Prabowo

Prasetyo Hadi mengatakan mereka datang menemui para pendemo atas perintah dari Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Dodi Esvandi
Grace Sanny Vania
PERJANJIAN - Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi dan Perwakilan BEM SI menandatangani perjanjian untuk diskusi lebih lanjut terkait kebijakan Prabowo-Gibran. Prasetyo Hadi menawarkan dialog intensif untuk membahas poin-poin tuntutan mahasiswa dengan komitmen untuk menindaklanjuti setiap masukan yang relevan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang digelar sejak Kamis (20/2/2025) siang mendapat respons cepat dari Istana Negara.
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, bersama Wakil Mensesneg, Juri Ardiantoro dan Bambang Eko, turun langsung ke jalan menemui para pengunjuk rasa.

Prasetyo Hadi mengatakan mereka datang menemui para pendemo atas perintah dari Presiden Prabowo Subianto.

“Kami bertiga atas seizin dan atas restu Presiden, kami ditugaskan berjumpa dengan adik-adik semuanya,” kata Prasetyo saat menemui massa pengunjuk rasa BEM SI pada Kamis (20/2/2025) malam.

Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah selalu terbuka terhadap kritik konstruktif dari mahasiswa dan menawarkan dialog intensif untuk membahas tuntutan mereka.

“Beberapa hari ini kami melihat, terutama saya, bangga dengan apa yang adik-adik perjuangkan. Karena sudah seharusnyalah adik-adik mahasiswa memiliki sikap seperti yang saudara-saudara perjuangkan hari ini. Kami semua yang ada di depan, pernah seperti adik-adik. Saat kami menjadi mahasiswa,” ujarnya.

Prasetyo Hadi kemudian menawarkan dialog intensif untuk membahas poin-poin tuntutan mahasiswa dengan komitmen untuk menindaklanjuti setiap masukan yang relevan.

Baca juga: Video Ricuh, Detik-detik Massa BEM SI Robohkan Beton Pembatas hingga Bakar Foto Seskab Mayor Teddy

Sebagai bentuk komitmen, antara perwakilan BEM SI dan pemerintah sepakat menandatangani perjanjian untuk mengadakan diskusi lanjutan.

"Untuk mengawalnya saya menawarkan karena kebetulan kita juga masih berdarah muda, berjiwa muda, saya ingin menawarkan bahwa mari saudara tunjuk perwakilan-perwakilan saudara, kita berdialog, berdiskusi yang konstruktif, berikan masukan terhadap poin-poin yang saudara tuntut, mana yang kurang tepat. Ini nanti akan ditandatangani,” katanya sembari mengangkat kertas perjanjian antara BEM SI dan pemerintah.

Adapun pihak mahasiswa memberi tenggat waktu 2x24 jam kepada pemerintah untuk merespons tuntutan yang diberikan.

"Ini nanti akan ditandatangani, dan sebelum dia balik, kita mau lantunkan darah juang teman-teman semua. Silahkan Bapak ditandatangani dulu," tandas dia.

Setelah itu lagu "Darah Juang" pun berkumandang membakar semangat para demonstran yang hadir.(Grace Sanny Vania)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved