Senin, 6 Oktober 2025

Aksi Indonesia Gelap

Soal Aksi Indonesia Gelap, Istana: Presiden Menegaskan Anggaran Pendidikan Tak Dikurangi

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons adanya aksi unjuk rasa bertajuk 'Indonesia Gelap' yang dilakukan gabungan mahasiwa.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
AKSI INDONESIA GELAP - Mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi bertajuk 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (17/2/2025). Dalam aksinya, mahasiswa membawa 5 tuntutan yaitu mendesak Presiden Prabowo Subianto mencabut kebijakan efisiensi anggaran, transparansi status pembangunan, transparansi keseluruhan program MBG, tolak revisi UU Minerba, tolak dwifungsi TNI, tangkap dan adili Jokowi, dan sahkan RUU Perampasan Aset. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi merespons soal adanya aksi unjuk rasa bertajuk 'Indonesia Gelap' yang dilakukan gabungan mahasiwa. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara tentang adanya aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa di depan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025) kemarin.

Aksi demo ini bertema Indonesia Gelap yang mengkritik berbagai kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Salah satu kebijakan yang dikritik mahasiswa dalam demo Indonesia Gelap ini adalah efisiensi anggaran pendidikan.

Dengan tegas Hasan Nasbi membantah adanya pemotongan anggaran pendidikan ini.

Kata dia, Presiden Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa anggaran untuk beasiswa, Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), hingga operasional perguruan tinggi tidak boleh dipotong.

Untuk itu Hasan Nasbi menegaskan bahwa kabar adanya pemotongan anggaran pendidikan imbas kebijakan efisiensi anggaran ini tidak benar.

"Presiden tegas sekali itu soal biaya operasional perguruan tinggi, KIP Kuliah, beasiswa, segala macam. Itu sama sekali tidak boleh dikurangi. Itu statement presiden sudah jelas sekali."

"Bahwa informasi yang beredar soal pemotongan beasiswa, pemotongan KIP Kuliah, atau pemotongan biaya operasional perguruan tinggi itu sama sekali tidak benar dan presiden bilang ini tidak boleh dilakukan,' kata Hasan Nasbi dilansir Kompas TV, Selasa (18/2/2025).

Aksi Indonesia Gelap Kritik Efisiensi Anggaran

Gabungan mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi di depan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025). 

Aksi demo ini mengkritik berbagai kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Kebijakan yang dikritik mahasiswa di antaranya adalah efisiensi anggaran pendidikan.

Baca juga: Demonstrasi Indonesia Gelap, Pimpinan DPR: Zaman Kami Kuliah Juga Begitu

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Iqbal Cheisa Wiguna, menilai efisiensi anggaran pendidikan ini kurang tepat.

Efisiensi anggaran pendidikan justru berdampak pada 600 ribu mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang terancam putus kuliah.

Tak cukup di situ saja, pendaftaran KIP Kuliah tahun 2025 yang tengah berjalan ini juga terancam tak dilanjutkan imbas efisiensi anggaran pendidikan.

"Seperti yang kita lihat sudah beredar berita yang cukup mencemaskan yang cukup bisa mencekik teman-teman mahasiswa, yaitu terkait dengan penghematan anggaran pendidikan yang kiranya kurang tepat."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved