Efisiensi Anggaran Pemerintah
Bukan Menteri, Diduga Ini Raja Kecil yang Dianggap Melawan Prabowo Jalankan 'Efisiensi Anggaran'
Presiden Prabowo Subianto dengan lantang menyebut ada raja kecil dalam birokrasi yang melawannya.
"Saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan. Ada yang melawan," kata Prabowo.
PDIP: Sebut Nama Saja
Ketua DPP PDI Perjuangan atau PDIP Deddy Sitorus mengimbau kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menjelaskan secara detail ihwal sosok raja kecil yang disebutnya di depan publik.
Menurut dia, dengan Prabowo menjelaskan terkait sosoknya, maka tak akan menjadi perdebatan lagi di publik.
"Ya gimana gue mau nanggepin, gue nggak punya intelijen, kan Presiden aja harusnya tidak, apa namanya, langsung sebut aja kalau menurut saya raja kecil itu," kata Deddy di gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Deddy menyarankan bila memang Prabowo tak ingin menyebutkan namanya, bisa menjelaskan tindakan yang ditimbulkan akibat yang diperbuat oleh raja kecil tersebut.
"Nggak usah pun nama orang, tapi kira-kira tindakannya apa, implikasinya apa, kenapa perlu Presiden harus secara publik menyampaikan itu. Kan harusnya problem begitu diselesaikan, bukan disampaikan ke publik, kan seperti itu kalau saya sih," katanya.
Penjelasan Gerindra
Anggota Dewan Pembina Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa adanya upaya untuk menjegal kebijakan Presiden Prabowo Subianto oleh "raja-raja kecil" sangat terasa.
Hal itu disampikan Dahnil dalam akun X Dahnilanzar, Selasa, (11/2/2025).
"Upaya menjegal kebijakan Presiden @prabowo oleh "raja-raja kecil" seperti yang disampaikan Presiden, memang terasa," tulis Dahnil.
Menurutnya kebijakan pemerintah dalam melakukan efisiensi anggaran banyak dijegal secara halus oleh mereka yang terganggu.
Mereka ingin kebijakan tersebut gagal atau tidak berjalan.
"Kebijakan institusionalisasi baru demi efisiensi dan efektifitas program Presiden pun secara halus banyak dijegal dan dipreteli oleh mereka yang merasa kehilangan potensi rente. Diganggu agar gagal dll," tambahnya.
Menurut Dahnil, tujuan perbaikan yang dilakukan pemerintahan Prabowo Subianto sekarang ini memang tidak mudah. Meskipun demikian ia yakin masih banyak birokrat yang ingin adanya perbaikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.