Minggu, 5 Oktober 2025

100 Hari Pemerintahan Prabowo

Daftar 10 Menteri yang Punya Impresi Buruk di Media Sosial Hasil Riset Indonesia Social Insight

Berikut daftar 10 menteri yang mendapat penilaian buruk dalam hasil riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT).

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SIDANG PARIPURNA KABINET - Suasana sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Presiden Prabowo Subianto menggelar sidang kabinet paripurna perdana yang dihadiri jajaran Kabinet Merah Putih. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut daftar 10 menteri yang mendapat penilaian buruk dalam hasil riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT).

IDSIGHT merilis hasil riset dengan mencuplik konten media sosial yang dibuat pada pertengahan Januari 2025, dengan pertimbangan hampir semua kementerian/badan telah selesai dengan penataan organisasi, serta para menteri/kepala badan telah banyak melakukan aktivitas publik, lebih-lebih bagi nama-nama baru yang kurang dikenali umum.

Riset dilakukan dengan pengumpulan data dari 4 platform media sosial, yaitu Instagram, Twitter/X, Facebook Fanpage, dan Tiktok.

Berdasarkan laporan Data Digital Indonesia 2024 yang dirilis oleh We Are Social, keempat platform tersebut paling banyak digunakan dan menjadi favorit oleh masyarakat Indonesia dari rentang usia 14-64 tahun.

Data mencakup konten dari akun resmi media sosial yang dimiliki menteri/kepala badan, atau akun yang dibuat oleh komunitas fanbase yang aktif membagikan konten pejabat bersangkutan. Jika tidak tersedia, data diambil dari konten kementerian/badan.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan analisis sentimen yang memberikan nilai positif, netral, dan negatif terhadap tanggapan publik terhadap konten/postingan yang dibuat tersebut. 

Analisis dibantu dengan mesin in-depth social media analytics yang bisa membaca isi percakapan dengan memahami emosi manusia.

Meskipun tidak menggambarkan keseluruhan populasi, penggunaan media sosial di Indonesia mempunyau jangkauan yang sangat luas dan mencerminkan beragam opini publik.

Dengan mengkombinasikan persepsi yang terbentuk dari 4 platform dengan karakteristik pengguna yang berbeda-beda, diasumsikan bisa didapatkan gambaran yang lebih objektif.

“Dari 55 nama menteri/kepala badan yang masuk dalam penilaian, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mendapat penilaian paling buruk,” ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa dalam pesan yang diterima, Jumat (7/2/2025)

Johan mengatakan dalam proses transisi pemecahan dan pembentukan kementerian baru, nama Satryo menyedot perhatian publik ketika terjadi demonstrasi ASN kementerian menudingnya sebagai figur pemimpin yang arogan dan semena-mena memecat bawahan.

Pada saat bersamaan, kalangan dosen berstatus ASN menuntut janji pemerintah untuk mencairkan tunjangan kinerja (tukin) yang sudah tertahan selama bertahun-tahun.

"Rentetan masalah tersebut memberikan penilaian buruk yang paling tinggi dari publik (78,8 persen),” ujar Johan.

Dia menambahkan maraknya judi online menjadi keresahan publik selama beberapa tahun terakhir, hingga aparat kepolisian melakukan “bersih-bersih” dengan menangkap sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (sekarang Komunikasi dan Digital) yang membiarkan situs-situ judol tidak terblokir. 

Meskipun sudah tidak lagi menjabat dan berganti posisi di Kementerian Koperasi, Johan menyebut figur Budi Arie Setiadi dinilai bertanggung jawab atas peredaran judol.

“Posisinya sebagai ketua umum relawan Projo menambah tingginya penilaian buruk (71,6%) dari kalangan yang sejak awal memang kontra terhadap garis politik Jokowi,” lanjut Johan.

Nama-nama lain yang mendapat penilaian buruk antara lain Menteri HAM Natalius Pigai (68,5%), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (65,2%), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (57,8%), dan Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait (55,2%). 

Kontroversi sejak awal menjabat menteri memberikan persepsi negatif dari publik, ditambah sejumlah isu seperti maraknya penyelewengan dan tidak tepat sasarannya penggunaan dana desa serta tanda tanya publik soal program 3 juta rumah. 

“Hal yang sama dialami oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (54,6%) yang sempat menentang pembongkaran pagar laut di Tangerang,” jelas Johan.

Berikutnya, ada Menteri Olahraga Dito Ariotedjo (53,6%), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (52,3%), dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (51,7%). 

Belakangan nama Widiyanti Putri disebut-sebut sebagai menteri dengan kekayaan yang fantastis dalam laporan harta penyelenggara negara (LHKPN) kepada KPK. 

Sementara itu, kontroversi di dunia olahraga dan karut-marut persoalan lingkungan memberi penilaian buruk, sekaligus menjadi tantangan bagi Prabowo-Gibran dalam menjalankan roda pemerintahan dan menjaga kepercayaan publik. 

“Muncul desakan publik agar dilakukan reshuffle terhadap sejumlah menteri yang dinilai buruk, atau setidaknya Presiden Prabowo melakukan evaluasi secara terbuka atas kinerja para menterinya,” tandas Johan.

Berikut nama-nama menteri dengan impresi buruk versi Idsight:

  1. Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro (78,8%)
  2. Menteri Koperasi Budi Ari Setiadi (71,6%)
  3. Menteri HAM Natalius Pigai (68,5%)
  4. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (65,2%)
  5. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (57,8%)
  6. Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait (55,2%). 
  7. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (54,6%) 
  8. Menteri Olahraga Dito Ariotedjo (53,6%),
  9. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (52,3%)
  10. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (51,7%). 

Sementara itu, dalam riset survei yang berbeda, Center of Economic and Law Studies (Celios) juga telah merilis survei 100 hari kinerja kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Selasa (21/1/2025).

Celios adalah lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makro-ekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik.

Pada 100 hari kabinet Prabowo-Gibran ini, terdapat menteri yang dianggap mempunyai kinerja terbaik dan terburuk.

Menteri yang dianggap berkinerja terbaik, mendapatkan nilai positif (rapor hijau). Sedangkan nilai negatif diberikan kepada menteri berkinerja terburuk (rapor merah).

Studi yang dilakukan Celios menggunakan survei berbasis expert judgment

“Panelis terdiri dari 95 jurnalis dari 44 lembaga pers kredibel yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah,” ungkap Celios dalam keterangan resmi yang diterima, pada Rabu (22/1/2025).

Setiap panelis diminta memberikan peringkat terkait kinerja para menteri dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Lima indikatornya, yakni:

  1. Pencapaian program
  2. Kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik
  3. Kualitas kepemimpinan dan koordinasi
  4. Tata kelola anggaran
  5. Komunikasi kebijakan
  6. Para jurnalis dipilih karena dianggap memiliki akses langsung dan kemampuan untuk mengamati kinerja pejabat publik secara rutin, serta menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah.

Para jurnalis itu berasal dari berbagai fokus kanal atau bidang, seperti ekonomi, sosial dan politik, hukum dan HAM, serta energi dan lingkungan.

Berdasarkan survei Celios, Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi menteri berkinerja terbaik pada 100 hari Kabinet Prabowo-Gibran.

Nasaruddin memperoleh nilai mendekati 100, mencerminkan tingginya skor yang diterima terkait kebijakan di sektor agama.

Kemudian, posisi kedua diduduki oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Sedangkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti berada di urutan ketiga.

Untuk lebih lengkapnya, berikut 10 besar menteri terbaik dalam 100 hari kabinet Prabowo-Gibran menurut survei Celios:

  1. Nasaruddin Umar (Menteri Agama)
  2. Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital)
  3. Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah)
  4. Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan)
  5. Yassierli (Menteri Ketenagakerjaan)
  6. Agus Gumiwang (Menteri Perindustrian)
  7. Dadan Hidayana (Kepala Badan Gizi Nasional)
  8. Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan)
  9. Arifatul Choiri Fauzi (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
  10. Budi Gunawan (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan).

Menurut survei Celios, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menjadi menteri dengan kinerja terburuk dalam 100 hari kabinet Prabowo-Gibran, mendapatkan nilai mendekati -150.

Nilai negatif itu mengindikasikan adanya kritik signifikan terhadap kebijakan di bidang HAM, karena beragam kontroversi atau kurangnya terobosan yang dilakukan oleh Natalius.

Kemudian, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi berada di urutan kedua sebagai menteri berkinerja terburuk.

Setelah itu, diikuti oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved