Senin, 6 Oktober 2025

Mural 'Adili Jokowi' Muncul di Jakarta dan Medan, Begini Tanggapan Pengamat

Coretan dinding bertuliskan 'Adili Jokowi' baru-baru ini muncul di Jakarta dan di Medan, Sumatra Utara.

Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
TribunMedan.com/Anugrah Nasution/TribunSolo.com/Andreas Chris
TULISAN ADILI JOKOWI: Tulisan 'Adili Jokowi' terpampang pada sejumlah tempat di Kota Medan. Tulisan tersebut terlihat di tembok-tembok sudut kota Medan, Sabtu (1/2/2025). Pengamat mengatakan hal itu bisa dimaknai sebagai mural kritikan terhadap kekuasaan. 

"Supaya masyarakat semakin cerdas. Oleh karena itu orang yang membuat kritikan melalui mural harusnya juga berikan tanggung jawab moral kemengapaan (mural itu dibuat)," kata Emrus.

Emrus menekankan ketika pesan disampaikan ke ruang publik, sudah menjadi kewajiban kepada si pemberi pesan agar memberikan informasi yang utuh agar masyarakat tidak dimanipulasi persepsinya.

"Karena ruang publik milik bersama. Jadi cantumkan alamat media sosial yang memuat alasan mural tersebut," pungkasnya.

Mural juga ditemukan di Medan

Sebelumnya diberitakan Tribunnews, Mural 'Adili Jokowi' juga ditemukan Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Diantaranya di jalan Jamin Ginting, tepat di bawah Flyover.

Tulisan yang sama juga terlihat seperti di jalan Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Setia Budi, Jalan Wiliam Iskandar, Jalan Sutrisno dan sejumlah kawasan lainya di Medan.

Tulisan berbunyi "Adili Jokowi" terpampang pada sejumlah tempat di kota Medan. Tulisan tersebut terlihat di tembok-tembok sudut kota Medan, Sabtu (1/2/2025). 

Tidak diketahui siapa yang membuat tulisan Adili Jokowi dan apa motifnya.

Salah seorang warga yang ditemui di jalan Jamin Ginting mengaku tidak tahu mengenai makna dan siapa pihak yang menulis tulisan tersebut. 

"Tidak tahu siapa yang buat di sini," kata salah seorang warga di sana. 

Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara Indra Fauzan berpandangan, tulisan tersebut merupakan bagian dari ekspresi masyarakat. 

Indra juga berpandangan tulisan itu tak lepas dari masuknya Jokowi dalam deretan presiden terkorup versi OCCRP. 

"Saya melihat hal tersebut sebagai bentuk ekspresi. Sebagian masyarakat terkait isu isu terkini, bagaimana dalam beberapa kasus nama pak Jokowi selalu disebut sebut efek dari kebijakan beliau semasa memimpin di Indonesia, puncaknya tentu terkait dengan hasil dari OCCRP yang menempatkan beliau sebagai finalis," kata Indra. 

Selain  itu, isu-isu soal program strategis nasional kawasan pondok indah kapuk juga tak lepas dari keberadaan tulisan tersebut. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved