WNI Ditembak Polisi Malaysia
Anggota DPR Sebut Kasus Penembakan WNI oleh Polisi Malaysia sebagai Penghinaan Harga Diri Bangsa
Anggota DPR menilai insiden penembakan terhadap lima PMI di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, sebagai bentuk penghinaan harga diri bangsa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Fraksi Partai Golkar, Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga, menilai insiden penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, sebagai bentuk penghinaan terhadap harga diri bangsa Indonesia.
Maka itu dia mendesak pemerintah RI segera melakukan tindakan tegas menyikapi insiden penembakan tersebut.
Hal itu disampaikan Umbu dalam rapat presentasi Tim Ahli Baleg dalam rangka Penyusunan RUU tentang Perubahan Ketiga atas UU No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
"Meminta penjelasan dari pemerintahan Malaysia secara terbuka dan meminta juga pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti hal tersebut," kata dia di ruang Baleg DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Umbu mengatakan pemerintah RI harus segera menindaklanjuti peristiwa ini dengan serius.
Ini penting untuk memastikan perlindungan terhadap hak-hak para imigran Indonesia di luar negeri.
"Agar harga diri bangsa Indonesia ini betul-betul dan juga hak-hak para imigran ini juga terlindungi," ujarnya.
Baca juga: 2 WNI Korban Selamat Penembakan Aparat Malaysia Belum Bisa Dipulangkan, Ini Kata Duta Besar RI
Insiden penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat (24/1/2025) dini hari itu mengakibatkan satu korban jiwa dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Menurut penyelidikan awal otoritas Malaysia, penembakan itu terjadi setelah kapal patroli Badan Penegakan Maritim Malaysia ditabrak empat kali oleh kapal lain, yang diduga milik para pekerja migran.
Namun pernyataan itu dibantah dua korban berinisial HA dan MZ yang berasal dari Riau.
Menurut penyelidikan awal otoritas Malaysia, penembakan itu terjadi setelah kapal patroli Badan Penegakan Maritim Malaysia ditabrak empat kali oleh kapal lain, yang diduga milik para pekerja migran.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha, mereka dan warga negara Indonesia (WNI) lainnya tidak melakukan perlawanan dengan senjata tajam sebagaimana dinarasikan otoritas Malaysia.
“Keduanya juga menjelaskan kronologis kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM,” kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Rabu (29/1/2025).
WNI Ditembak Polisi Malaysia
Update Kasus Penembakan WNI di Malaysia, 2 Orang Masih Dirawat di RS |
---|
Komnas HAM Buka Peluang Bawa Kasus Penembakan WNI di Malaysia ke Forum HAM Asia Tenggara |
---|
Komisi XIII DPR Desak Pemerintah Malaysia Usut Tuntas Kasus Penembakan 5 WNI |
---|
Komnas HAM Bakal Dorong SUHAKAM Investigasi Penembakan 5 WNI di Selangor Malaysia |
---|
Kondisi Warga Riau Korban Selamat Penembakan Aparat Malaysia: Masih Dirawat, Belum Dipulangkan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.