Selasa, 7 Oktober 2025

5 PMI Ditembak di Malaysia, Komisi I DPR Minta WNI Tempuh Jalur Legal Jika Ingin Masuk Negara Lain

KementerianP2MI sebelumnya memang memastikan, para PMI yang mengalami penembakan merupakan PMI yang berangkat secara unprosedural.

Dokumentasi
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyoroti insiden penembakan oleh otoritas maritim Malaysia terhadap lima orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) dini hari lalu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyoroti insiden penembakan oleh otoritas maritim Malaysia terhadap lima orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) dini hari lalu.

Menurut dia, kejadian penembakan yang membuat satu PMI berstatus unprosedural itu meninggal dunia harus dijadikan pelajaran penting bagi Warga Negara Indonesia (WNI).

Menurut purnawirawan TNI tersebut, setiap WNI yang pengin menginjakkan kaki atau bekerja di luar negeri harus melalui prosedur yang legal.

"Mengenai WNI yang ingin masuk ke negara lain untuk kegiatan-kegiatan tertentu, tetapi masuklah secara legal agar tidak menjadi masalah yang fatal," kata TB Hasanuddin dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

Seperti diketahui, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) sebelumnya memang memastikan, para PMI yang mengalami penembakan merupakan PMI yang berangkat secara unprosedural.

Baca juga: Komisi I DPR Tuntut Pertanggungjawaban Aparat Malaysia Atas Kasus Penembakan 5 WNI di Selangor

Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap tidak membenarkan aksi penembakan tersebut.

TB Hasanuddin juga senada dengan pemerintah dengan menyesalkan tindakan penembakan yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) tersebut. 

Menurutnya, pemerintah Malaysia harus terbuka atas insiden ini, untuk menjaga hubungan baik kedua negara.

"Saya sebagai Anggota DPR RI menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh aparat Malaysia APMM, tentang kasus penembakan yang dilakukan oleh mereka di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia," tandas politikus PDIP tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) memastikan benar adanya penembakan terhadap pekerja migran Indonesia di perairan Malaysia.


Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemenlu RI Judha Nugraha mengatakan, penembakan itu terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat (24/1/2025) malam.

"Berdasarkan komunikasi KBRI dengan PDRM didapat konfirmasi bahwa benar pada tgl 24 Januari 2025 telah terjadi penembakan oleh APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal," kata Judha saat dimintai tanggapannya, Minggu (26/1/2025).

Judha menyebut, penembakan dilakukan terhadap lima pekerja migran unprosedural itu diduga karena melakukan perlawanan. 

"Dalam insiden tersebut, 1 WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka. Data para korban masih terus didalami," singkat Judha.

Atas insiden ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved