Rabu, 1 Oktober 2025

Longsor di Pekalongan

BNPB: 4 Korban Longsor Pekalongan Masih Dalam Pencarian

BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
TRIBUN JATENG/Indra Dwi Purnomo
Tim SAR gabungan secara manual menggunakan cangkul untuk mencari korban hilang longsor di Petungkriyo, Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya terus melakukan penanggulangan bencana yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari terkahir.

"Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi," kata Muhari, Jumat (24/1/2025).

BNPB mencatat sejumlah kejadian bencana yang berdampak signifikan meliputi banjir, banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan aktivitas vulkanik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Wilayah terdampak tersebar di berbagai provinsi, dengan ribuan jiwa terpaksa mengungsi.

Baca juga: Detik-detik Ahmadi Jadi Korban Tanah Longsor di Pekalongan, Terbawa Longsor dan Banjir 15 Kilometer

Di antaranya yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah

Sampai hari ini, bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pekalongan yang terjadi pada Senin (20/1/2025) lalu, menyebabkan sebanyak 22 jiwa meninggal dunia.

"4 jiwa masih dalam pencarian, dan 13 jiwa luka-luka," katanya.

Selain itu, bencana banjir juga melanda Kabupaten Grobogan dengan total warga terdampak sebanyak 20.307 kepala keluarga. 

Adapun lokasi lain seperti di Kabupaten Kendal, dilaporkan 1 jiwa meninggal dunia akibat tanah longsor dan 17.447 warga terdampak banjir.

Baca juga: Tim SAR Temukan Korban Tewas Longsor di Pekalongan, Seorang Remaja Perempuan

Di Kabupaten Batang dilaporkan sebanyak 11.571 warga juga terdampak banjir, sedangkan di Kabupaten Demak total sebanyak 9.209 warga terdampak banjir.

Sementara itu di Provinsi Jawa Timur, dimulai dari Kabupaten Pasuruan, dilaporkan banjir menyebabkan 1.990 warga terdampak.

Selain itu, banjir juga terjadi di Kabupaten Jombang dengan total jumlah warga terdampak sebanyak 1.188 kepala keluarga serta di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Sumenep tercatat total sebanyak 155 kepala keluarga terdampak.

Kemudian di wilayah Sulawesi, dimulai dari Provisi Gorontalo, dilaporkan total sebanyak 1.028 kepala keluarga terdampak, akibat banjir yang terjadi di Kabuaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwoto pada Kamis (23/1).

Selain di Provinsi Gorontalo, banjir dilaporkan juga terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Toraja Utara tercatat sebanyak 2 jiwa MD dan 2 lainya luka-luka.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved