Senin, 29 September 2025

Longsor di Pekalongan

Detik-detik Ahmadi Jadi Korban Tanah Longsor di Pekalongan, Terbawa Longsor dan Banjir 15 Kilometer

Longsor menerjang permukiman warga pada Senin (20/1/2025) malam, berbarengan dengan rentetan banjir di Kendal

Editor: Eko Sutriyanto
Dok Polda Jateng
Tim K-9 Polda Jateng melakukan proses pencarian korban bencana longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (23/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Ahmadi warga Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menjadi salah satu korban tewas dalam longsor.

Terungkap sebelumnya, ia sempat menolong tetangganya.

Namun Ahmadi akhirnya ditemukan tewas tertimbun longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025) dan ditemukan sehari berikutnya di Pucakwangi Kabupaten Kendal.  

Kepala Desa Tamanrejo, Muhson mengatakan, jenazah Ahmadi ditemukan sekira 15 kilometer dari titik longsor.

"Nggih leres (Iya benar), ada yang meninggal namanya Ahmadi warga kami."

"Kalau jarak dari dia terbawa longsor sampai lokasi ditemukan sekira 15 kilometer," kata Muhson kepada Tribunjateng.com, Jumat (24/1/2025).

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Longsor Pekalongan jadi 23 Orang, Kemensos Beri Santunan Rp15 Juta

Longsor menerjang permukiman warga pada Senin (20/1/2025) malam, berbarengan dengan rentetan banjir di Kendal.

Kronologi tewasnya Ahmadi, bermula saat dia hendak menolong tetangganya yang sudah lebih dulu tertimbun material longsor sampai leher.

 Setelah menolong, tak berselang lama longsor susulan menyapu rumah Ahmadi.

Nahas, Ahmadi tak sempat menyelamatkan diri dan terbawa longsor ke sungai sekitar desa.

"Sekira pukul 22.30 WIB longsor di desa kami. Kemudian Ahmadi sempat menolong tetangganya, tetapi kemudian ada longsoran lagi disertai banjir dan dia terbawa material longsor ke sungai," sambungnya.

Selain menimbulkan korban jiwa, longsor juga membuat 30 rumah rusak parah.

"Ada 30 rumah yang rusak, semuanya parah tapi untuk titik longsor paling parah di rumah Ahmadi," tuturnya.

Menurut Muhson, longsor terjadi setiap tahun di permukimannya namun dia menilai longsor kali ini merupakan yang terparah.

"Itu setiap tahun longsor di sini, tapi untuk yang kali ini memang paling parah," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan