Sabtu, 4 Oktober 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Sengkarut Pagar Laut, KKP dan TNI Beda Suara soal Pembongkaran

KKP dan TNI Angkatan Laut (AL) beda suara soal pembongkaran pagar laut yang penanggungjawabnya menjadi misteri.

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Pagar laut misterius yang berada di pesisir Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/1/2025). Pagar tersebut adalah bagian dari pagar laut sepanjang 30,16 Kilometer di perairan Tangerang. 

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, pembongkaran pagar laut sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto. 

Hal itu disampaikan Agus merespons permintaan KKP untuk menghentikan sementara pembongkaran pagar laut oleh TNI AL

"(Pembongkaran pagar laut) sudah perintah presiden." 

"Lanjut (pembongkaran pagar laut)," kata Panglima, Senin (20/1/2025). 

Agus menjelaskan, tujuan utama dari pembongkaran pagar laut itu, adalah memberikan akses bagi nelayan agar lebih mudah dalam mencari ikan.

Sebelumnya, pagar laut tersebut, dinilai menghalangi nelayan di sekitar Tangerang untuk mengakses perairan.

"Masyarakat yang mau mencari ikan tidak ada akses, sehingga dibuka supaya masyarakat bisa mencari ikan ke laut," tutur Agus.

Disambut Baik Nelayan

Mulai dibongkarnya pagar laut di Tangerang mulai berdampak positif bagi nelayan di Tanjung Pasir.

Salah satu nelayan Tanjung Pasir, Maun mengatakan, dampak mulai dirasakan para nelayan meski pembongkaran dilakukan bertahap.

Maun menuturkan, para nelayan mulai mudah melewati jalur yang biasanya digunakan ketika berlayar.  

"Secara tidak langsung, kita mendapatkan kelancaran ya dalam berlayar, walaupun semuanya belum selesai karena ini perlu bertahap," kata Maun, Minggu (19/1/2025) dikutip dari YouTube KompasTV. 

"Jadi dampaknya sekarang saat ini adalah ombak, walaupun belum selesai kami sudah mulai merasakan dampaknya ya."

"Karena sudah menjadi mudah lagi melewati jalur yang dilalui nelayan," lanjutnya. 

Maun juga mengatakan nelayan-nelayan kecil mulai bisa beraktivitas di dekat atau bibir pantai. 

"Nelayan-nelayan kecil yang cari ikannya dekat bibir pantai itu terdampak, kami pun jadi ikut terdampak karena kami nelayan yang lebih besar jadi tidak bisa beli umpan udang rebon karena terhalang pagar laut," jelas Maun. 

"Kami jadi tidak bisa melaut karena tidak dapat umpan," tandasnya. 

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Milani Resti Dilanggi, Erik S)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved