Senin, 6 Oktober 2025

Hasto Kristiyanto dan Kasusnya

Profil Arief Budiman, eks Ketua KPU Diperiksa KPK Terkait Kasus Hasto, Dicecar 29 Pertanyaan

Berikut profil Arief Budiman, mantan Ketua KPU periode 2012-2022 dan kini menjadi Komisaris PT PLN Indonesia Power, yang diperiksa oleh KPK soal Hasto

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Arief Budiman - Berikut profil Arief Budiman, mantan Ketua KPU periode 2012-2022 dan kini menjadi Komisaris PT PLN Indonesia Power, yang diperiksa oleh KPK soal Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku. 

Pada 2004, Arief menjabat sebagai Anggota KPU Provinsi Jawa Timur.

Berbekal pengalamannya tersebut, ia kemudian menduduki posisi sebagai Anggota KPU RI.

Setelah itu, Arief Budiman didapuk sebagai Ketua KPU RI periode 2017–2022.

Namun, Arief diberhentikan karena dianggap melanggar kode etik dengan mendampingi Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik, dalam mengajukan gugatan atas pemberhentiannya ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN).

Meski demikian, Arief Budiman ditetapkan sebagai Komisioner KPU RI.

Pada 2023, Arief ditunjuk untuk mengisi posisi sebagai Komisaris PT PLN Indonesia Power.

Arief Budiman diketahui juga aktif dalam berorganisasi.

Menilik laman elhkpn.kpk.go.id, Arief Budiman memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 2,5 miliar atau Rp 2.575.690.442.

Arief terakhir kali melaporkan hartanya pada 29 Februari 2024 untuk periodik 2023.

Harta terbanyak Arief berasal dari 'harta lainnya' senilai Rp 1.450.000.000.

Ia tercatat memiliki alat transportasi berupa sepeda motor Honda PCX, Honda Beat, Yamaha dan mobil Nissan Serena dengan total nilai Rp 173.000.000.

Selain itu, Arief mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp 85.216.000 dan kas Rp 893.674.895.

Pria berusia 50 tahun itu tercatat memiliki hutang senilai Rp 26.200.453.

Organisasi:

  • Pengurus Senat Fakultas Sastra Universitas 17 Agustus 1945 (1995 – 1996)
  • Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga (1997 – 1998)
  • Koordinator Bidang I Badan Pekerja Senat Mahasiswa (1997 – 1998)
  • Koordinator University Network for Free and Fair Election (UNFREL) Jawa Timur (1999)
  • Direktur National Network for Democracy Empowerment (1999 – 2001)
  • Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Jawa Timur (2010 – 2015)

Penghargaan:

  • Interpreter For SuzanaPaklar, ICMC’s (International Catholic Migration Commission) Trauma Specialist, (August 2001) 
  • Interpreter For JICA Expert, research on East Java Economic Development (2006) 
  • Tokoh Nasional asal Jawa Timur Berprestasi, Persatuan Wartawan Indonesia (2018) 
  • Alumni Terbaik Berprestasi Universitas Airlangga (2018) 
  • Most Popular Leader in Social Media, The 5th Jambore PR Indonesia (JAMPIRO) (2019)

(Tribunnews.com/Falza/Ilham Rian Pratama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved