Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Menteri Nusron Respons Polemik Pagar Laut, Sebut Belum Ada Laporan Masalah yang Masuk
Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid sebut belum ada laporan permasalahan yang masuk ke kantornya soal polemik pagar laut.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid angkat bicara soal pagar laut belakangan menjadi perbincangan hangat publik.
Ia mengatakan soal polemik tersebut belum ada laporan permasalahan yang masuk dari kementerian yang dipimpinnya.
"Selama masih di laut, itu adalah rezimnya laut. Kalau di darat, tergantung apakah masuk kawasan hutan atau bukan. Kalau hutan, itu menjadi kewenangan kehutanan, kalau bukan hutan, ya itu menjadi kewenangan kami," ujar Nusron Wahid kepada media, Rabu (15/01/2025).
Menteri Nusron menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada laporan atau informasi resmi terkait masalah tersebut yang diterima oleh Kementerian ATR/BPN.
Selama area yang dimaksud masih berupa lautan, pihaknya tidak akan melakukan intervensi apa pun.
"Mungkin yang bapak-bapak tanyakan itu masih sebatas dugaan. Namun, hingga saat ini belum ada laporan resmi kepada kami. Pemerintah hanya dapat bertindak atas dasar legal standing. Jadi, selama belum ada dasar hukum yang jelas, kami tidak bisa berbuat apa-apa," tegasnya.
Sebelumnya Polri juga ikut merespon polemik pagar laut, dikatakan sejauh ini belum terdapat tindak pidana soal polemik pagar laut di perairan Tangerang.
Bahkan, saat ini kembali ditemukan pagar dengan bahan bambu yang terpasang di perairan kawasan Bekasi.
"Sampai sejauh ini belum ada tindak pidana yang terjadi," kata Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Mohammad Yassin saat dihubungi, Rabu (15/1/2025).
Yassin mengatakan pihaknya juga belum menerima laporan soal pemasangan pagar laut tersebut.
Meski begitu, Yassin menegaskan pihaknya akan membantu pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jika diminta untuk membongkar pagar laut tersebut.
"Betul dari KKP sudah melakukan penyegelan. Apabila KKP akan melakukan pembongkaran dan meminta back up dari polairud kita siap membantu," ungkapnya.
Baca juga: Alasan KKP Baru Segel Pagar Laut di Tangerang, Padahal Sudah Tahu sejak 2024, Klaim Ogah Gegabah
Yassin berkomitmen pihaknya akan melakukan upaya penegakkan hukum jika persoalan pagar laut ini nantinya membuat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Pagar di laut kewenangan dari KKP, apabila ada gejolak sosial/tindak pidana maka tanpa di minta polri akan turun ke lokasi," tuturnya.
Sementara itu Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah meyakini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mampu membereskan soal pagar laut di beberapa lokasi di perairan sekitar Tangerang dan Bekasi yang belakangan menjadi buah bibir di masyarakat.
Ia menegaskan permasalahan soal pagar laut bukanlah tugas pihaknya.
Irvansyah juga mengungkapkan pihaknya tidak ingin mepangkahi kewenanhan kementerian dan instansi lain terkait persoalan tersebut.
Hal itu diungkapkannya usai upacara HUT Ke-19 Bakamla RI di Tugu Proklamasi Jakarta pada Selasa (14/1/2025).
"Kalau pagar laut memang bukan tugas kita ya. Bukannya tidak mau menindak atau apa begitu, tapi ini akan melangkahi kewenangan kementerian dan instansi lain. Ada yang lebih berwenang dan punya undang-undang untuk menegakkan itu," kata Irvansyah.
"Mudah-mudahan ini ada titik teranglah. Memang harusnya berprinsip, yang perlu dibangun dulu itu nelayannya. Masyarakat pesisir dulu mau bangun apa terserah deh. Itu yang kalau saya pribadi berpikir seperti itu, dan sudah saya suarakan kemana-mana itu. Bereskan dulu masyarakatnya," ujarnya.
Ia juga mengatakan terkait permasalahan tersebut KKP juga tidak berkoordinasi dengan Bakamla RI.
Irvansyah pun yakin KKP mampu membereskan persoalan tersebut.
"Saya kira dengan KKP saja bisa selesai. Bisa selesai. Itu sebenarnya tidak sulit. Tidak sulit. Tidak perlu ramai-ramai. Cuma pagar robohkan, cari orangnya. Biar selesai kan?" lanjut dia.

Diketahui setelah pagar laut misterius di Tangerang, Banten, kini ditemukan lagi pagar laut misterius di perairan pesisir Bekasi, Jawa Bara, tepatnya di wilayah Tarumajaya.
Hal itu diketahui setelah beredarnya video berdurasi 45 detik yang memperlihatkan batang-batang bambu yang tersusun rapi di dua sudut wilayah Tarumajaya.
Selain itu, tampak juga di tengah susunan bambu itu seperti gundukan tanah di atasnya.
Susunan bambu itu tampak membentuk garis panjang menyerupai tanggul dengan hamparan perairan di tengahnya yang mirip sungai.
Nelayan setempat, Tayum, juga membenarkan keberadaan pagar laut di Bekasi tersebut.
Menurutnya pagar laut ini sudah ada sejak enam bulan lalu di Bekasi.
"Iya, sudah enam bulan belakangan ini (keberadaan bambu misterius tersebut)," kata Tayum dilansir Kompas.com pada Selasa (14/1/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.