Minggu, 5 Oktober 2025

Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama 16 Januari 2025: Sejarah Singkat Berdirinya NU

Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) jatuh pada hari ini, Kamis (16/1/2025). Ini sejarah singkat berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

nu.or.id
Logo Harlah ke-102 NU tahun 2025 - Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) jatuh pada hari ini, Kamis (16/1/2025). Ini sejarah singkat berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU). 

Karena berdirinya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial-masyarakat.

Digawangi oleh KH Wahab Chasbullah, sebelumnya para kiai pesantren telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air pada 1916 serta Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Saudagar pada 1918.

Kiai Wahab Chasbullah sebelumnya, yaitu 1914 juga mendirikan kelompok diskusi yang ia beri nama Tashwirul Afkar atau kawah candradimuka pemikiran, ada juga yang menyebutnya Nahdlatul Fikr atau kebangkitan pemikiran.

Dengan kata lain, NU adalah lanjutan dari komunitas dan organisasi-organisasi yang telah berdiri sebelumnya, namun dengan cakupan dan segmen yang lebih luas.

Baca juga: 50 Ucapan Harlah ke-102 NU 2025, Kata-kata Penuh Makna dan Doa Cocok jadi Caption di Media Sosial

Diketahui, lahirnya NU juga berangkat dari sejarah pembentukan Komite Hijaz.

Kiai Wahab membentuk panitia yang kemudian dikenal dengan Komite Hijaz pada Januari 1926.

Pembentukan Komite Hijaz dikirim ke Muktamar Dunia Islam dan telah mendapat restu KH Hasyim Asy’ari.

Pada 31 Januari 1926, Komite Hijaz mengundang ulama terkemuka untuk mengadakan pembicaraan mengenai utusan yang akan dikirim ke Muktamar di Mekkah.

Para ulama dipimpin KH Hasyim Asy’ari datang ke Kertopaten, Surabaya dan sepakat menunjuk KH Raden Asnawi Kudus sebagai delegasi Komite Hijaz.

Namun setelah KH Raden Asnawi terpilih, timbul pertanyaan siapa atau institusi apa yang berhak mengirim Kiai Asnawi?

Maka lahirlah Jam’iyah Nahdlatul Ulama (nama ini atas usul KH Mas Alwi bin Abdul Aziz) pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan 31 Januari 1926 M.

Peristiwa sejarah itu juga membuktikan bahwa NU lahir tidak hanya untuk merespons kondisi rakyat yang sedang terjajah, problem keagamaan, dan problem sosial di tanah air, tetapi juga menegakkan warisan-warisan kebudayaan dan peradaban Islam yang telah diperjuangkan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved