Program Makan Bergizi Gratis
Khofifah Nilai Program Makan Bergizi Gratis Berhasil Rekrut Tenaga Kerja Baru
Khofifah Indar Parawansa menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah pusat mampu membuka lapangan pekerjaan.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Seperti di SMPN 1 Candi, Sidoarjo.
Dapur Sehat sangat lengkap karena ada gudang untuk menyimpan bahan baku MBG.
"Sangat indah itu mereka punya gudang untuk barang-barang yang mudah busuk gitu ya. Gudang basah, gudang kering," katanya.
Khofifah menilai baiknya program MBG yang berjalan di wilayah Jatim tidak terlepas dari tiga konsultan yang disiapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
Para konsultan tersebut sangat membantu jalannya program MBG.
"Ini ada konsultan gizi, ada konsultan yang sebagai kepala dapur, ada akuntan. Jadi tiga ini menurut saya tidak boleh berkurang untuk bisa mengawal bagaimana dapur sehat itu bisa berjalan sesuai standar," ucapnya.
Seperti diketahui, program Makan Bergizi Gratis membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berkolaborasi sebagai mitra kerja.
Berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional, saat ini tercatat 140 UMKM telah terlibat dalam rantai pasok program ini.
Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring tingginya minat dari UMKM, Koperasi, dan BUMDes yang telah
Sebagai permulaan, BGN telah memberdayakan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang siap melayani kebutuhan gizi anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di 26 Provinsi di Indonesia, dimana setiap titik SPPG ditargetkan mampu melayani 3.000 hingga 4.000 penerima manfaat setiap harinya.
Pemerintah melalui BGN menargetkan 937 dapur dapat beroperasi secara bertahap untuk melayani 3 juta penerima manfaat pada akhir Januari 2025.
Selain itu, BGN juga menargetkan 2.000 dapur beroperasi di bulan April, 5.000 dapur di bulan Juli, dan seluruh dapur atau SPPG dapat beroperasi 100 Persen pada 2029.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.