Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis Juga Sasar 1,07 Juta Ibu Hamil dan 3,7 Juta Ibu Menyusui
Pada tahap awal ini baru beberapa wilayah yang melaksanakan program untuk ibu hamil, menyusui dan balita.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Disampaikan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, sasaran program ini adalah sekitar 1,07 juta ibu hamil dan 3,7 juta ibu menyusui di Indonesia.
Baca juga: Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil, Menyusui dan Balita Baru Diberikan Seminggu Sekali
"Dari pendataan keluarga itu juga terlihat berapa jumlah ibu hamilnya. Jumlah ibu hamilnya saat ini di Indonesia 1,07 jutaan. Kemudian, ibu menyusuinya di sekitar angka 3,7 juta ibu menyusui," ujar dia ditemui saat meninjau lokasi kegiatan MBG di Ciracas, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Isyana mengatakan, pelaksanaan program ini belum dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
Baca juga: Menu Makan Bergizi Gratis Dinilai Kurang Sempurna, Wajibkah Ada Susu? Ini Ulasan Pakar
Pada tahap awal ini baru beberapa wilayah yang melaksanakan program untuk ibu hamil, menyusui dan balita.
"Karena memang ada hal-hal teknis yang perlu diatur lebih lanjut, terutama terkait dengan kesiapan masing-masing SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Yang dimiliki oleh BGN. Kami dengan BGN terus berkoordinasi dan bekerja sama terkait pendataan," urai Isyana.
Ia juga menuturkan, tahap awal ini pemberian makan bergizi bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita baru bisa dilakukan satu minggu sekali.
"Untuk tahap awal ini pembagian makanan bergizi gratis ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak usia pra sekolah satu minggu sekali terlebih dahulu dan sudah ada dilakukan di beberapa titik," jelas Isyana.
Selain di Ciracas, kegiatan hari ini ada juga di Warung Kiara dan Bojongkoneng.
Untuk selanjutnya pemberian makanan bergizi akan diserahkan kepada masing-masing Posyandu.
"Ini adalah niat mulia dan visi-misi besar dari untuk mewujudkan astacita keempat; peningkatan sumber daya manusia yang unggul untuk generasi emas 2045. Karena apa? Agar nantinya anak-anak Indonesia siap di 2045 dan anak-anak Indonesia bisa makin bersaing dengan dunia internasional," jelas dia.
Ditambahkan Ahli Gizi SPPG Ciracas Wiwit Suastika, porsi dan kecukupan gizi makanan yang diberikan kepada ibu hamil, menyusui serta balita berbeda.
Jumlah kalori akan menyesuaikan kelompok umur.
Ibu hamil dan ibu menyusui akan berbeda kebutuhan kalorinya.
"Angka kecukupan gizinya beda. Masakannya sama tapi gramasi berbeda-beda," kata dia saat ditemui.
Seperti nasi untuk ibu hamil dan ibu menyusui jumlahnya lebih banyak daripada anak balita.
Kemudian jumlah protein hewaninya juga berbeda.
Baca juga: Cerita Pelajar Dapat Nasi Basi saat Program Makan Bergizi di Makassar, Pisang Juga Sudah Tidak Segar
"Sebelumnya kami melakukan survei. Artinya pemilihan menu ini supaya bisa diterima oleh semua kalangan atau semua umur," ujar dia.
Program MBG untuk ibu hamil, menyusui dan balita mulai dilaksanakan hari ini.
Dari pantauan Tribunnews.com, pada kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 08.30 di Posyandu Anyelir 1 menu makanan terdiri dari nasi rempah, telur masak mentega, tumis labu siam dan bakso, jeruk dan susu.
Paket makanan itu diberi wadah stainless steel diberikan kepada 30 orang terdiri dari 26 balita, 2 ibu hamil dan 2 ibu menyusui.
Selain posyandu Anyelir, kegiatan serupa juga dilaksanakan dengan menu yang sama di posyandu Dahlia.
Program Makan Bergizi Gratis
Kepala BGN Curhat ke DPR soal Program Makan Bergizi Gratis: Sudah 2 Bulan Kami Kerja 15 Jam Sehari |
---|
Anggota DPR Usul Siswa yang Keracunan MBG Terima Santunan dari Pemerintah |
---|
Wadah Makan Program MBG Impor dari China dan Mengandung Minyak Babi, Ini Penjelasan BGN |
---|
Kepala BGN: 7.475 SPPG Sudah Terbentuk, Tak Gunakan Uang Negara |
---|
Siswa Keracunan MBG, Ketua Gugus di Lombok Barat NTB: Kita Tidak Mau Anak Kita Dikasih Makanan Basi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.