Senin, 29 September 2025
Tujuan Terkait

Gelar Konferensi Besar, PP Fatayat NU Dorong Peran Perempuan Berdaya dan Berkarya 

Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melaksanakan Konferensi Besar (Konbes) dengan tema "Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya".

Penulis: Reza Deni
ist
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melaksanakan Konferensi Besar (Konbes) yang mengangkat tema "Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya" di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (13/12/2024). Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan konbes ini merupakan momentum konsolidasi organisasi, menguatkan pelayanan organisasi berkaitan dengan isu-isu pemberdayaan perempuan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melaksanakan Konferensi Besar (Konbes) yang mengangkat tema "Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya".

Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan konbes ini merupakan momentum konsolidasi organisasi, menguatkan pelayanan organisasi berkaitan dengan isu-isu pemberdayaan perempuan.

"Serta perlindungan anak menuju organisasi digdaya yang mampu melahirkan kader-kader perempuan berdaya dan berkarya untuk bangsa dan negara,” kata Aliyah di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (13/12/2024).


Aliyah mengatakan militansi kader dan pengurus menjadi sebuah hal yang mendasar dalam sebuah gerakan untuk melakukan perubahan melalui komitmen yang kuat untuk bisa menunaikan program kerja organisasi.

"Organisasi digdaya mampu menghadapi segala tantangan perubahan zaman dan menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya. 

Di bawah kepemimpinan Aliyah, Fatayat NU membawa visi besar dengan kalimat "Maju Bersama, Menguat Bersama untuk Perempuan Indonesia dan Peradaban Dunia.”

Salah satu upaya yang dilakukan dalam mewujudkan visi besar itu dengan melakukan penguatan kelembagaan organisasi dengan pembentukan dan penguatan struktur organisasi. 

"Saat ini sudah terbentuk 37 Pengurus Wilayah, 420 Pengurus Cabang, dan 18 Pengurus Cabang Istimewa di luar negeri," katanya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Kader Fatayat NU di Lampung Disorot PBNU, Jasad Korban Dibungkus Karung

Aliyah mengatakan pihaknya juga melakukan penguatan kaderisasinya sebagai bagian penguatan SDM dan kelembagaan organisasinya. 

"Tidak hanya sebatas mengejar kuantitas, tapi juga kualitas dari kader Fatayat NU. Sistem kaderisasi yang dibangun oleh PP Fatayat NU sudah berjalan masif hingga ke grassroot. Kaderisasi bukan hanya masif di wilayah Jawa, tapi juga di Indonesia Timur," kata dia

Dia menambahkan Fatayat NU juga mendorong penguatan ekonomi kader melalui Kegiatan Literasi Keuangan Syariah bersama PNM dan Pegadaian, sosialisasi pembuatan NIB dan juga penyebaran program TKM di seluruh Indonesia serta melakukan optimalisasi kosprasi yang dimiliki oleh Fatayat NU yaitu Koperasi Yasmin. 

Menyongsong Indonesia Emas 2045, Aliyah menyebut telah dibuat aplikasi database rancangan Fatayat NU  yang bekerjasama dengan PT Metranet yang merupakan anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia. 

"Kami harap ke depan dengan adanya aplikasi database ini kita bisa tahu jumlah pasti kader Fatayat NU se-Indonesia serta mendorong potensi-potensi lain untuk kemajuan kader Fatayat NU,” pungkas Aliyah.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan