Gus Miftah dan Kontroversinya
Aksi Bela Gus Miftah Mencuat Via Petisi, Air Mata Sunhaji Pedagang Es Teh hingga Dukungan Santri
Tiga hari setelah mengundurkan diri, ramai aksi pembelaan tolak pengunduran diri Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, ada apa?
Mulanya, Gus Miftah bertanya kepada penjual es teh tersebut terkait barang dagangannya.
"Es tehmu jik okeh ra? Masih? Ya kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung kepada pedagang es teh tersebut.
"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambungnya.
Baca juga: Kesandung Kasus Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Tetap Berdakwa Janji Pakai Kalimat yang Santun
Hinaan yang disebut Gus Miftah candaan itu turut membuat jemaah yang hadir tertawa.
Sementara, dalam video tersebut, tampak kamera langsung menyorot pria pedagang es teh itu yang hanya diam sembari memanggul dagangan es tehnya.
Usai video tersebut viral, akun Instagram Gus Miftah langsung dibanjiri hujatan dari warganet.
Santri Gelar Aksi Sebut Gus Miftah Tetap Layak jadi Utusan Presiden
Sekelompok orang yang mengaku santri meminta agar Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah tetap menjadi utusan khusus presiden.
Diketahui, Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya usai viral menghina penjual es teh bernama Sunhaji dalam acara selawatan beberapa waktu lalu.
Permintaan santri tersebut disampaikan dalam aksi damai di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, pada Senin (9/12/2024) siang.
Massa aksi menilai bahwa Gus Miftah adalah sosok yang banyak memberikan kontribusi positif selama menjalankan tugasnya, baik sebagai pendakwah maupun pembina masyarakat.
Koordinator aksi, Indra Eka Putra, menegaskan bahwa keputusan untuk mundur tersebut tidak seharusnya terjadi.
Ia bersama rekan-rekannya berharap agar Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Gus Miftah.
"Kami meminta agar beliau tidak diturunkan dari jabatannya. Kami merasa bahwa kontribusi beliau, baik dalam pemerintahan maupun dalam membina kami, sangat besar. Beliau adalah pembina, guru, dan tokoh yang kami hormati," ujar Indra.

Terkait kontroversi yang mencuat baru-baru ini, Indra menilai hal tersebut tidak mencerminkan sosok Gus Miftah secara keseluruhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.