Sabtu, 4 Oktober 2025

Pidato Kenegaraan

Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kisaran 5,0 Persen, Lebih Tinggi dari Rata-rata Global

Presiden Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global.

|
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi mengenakan busana demang dan kain ujung serong khas Betawi saat menyampaikan pidato di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Presiden Jokowi menyebut ertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan soal Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Jumat (16/8/2024).

Presiden Jokowi menyebut, Indonesia patut bersyukur karena dapat menghadapi tantangan berat selama 10 tahun terakhir.

"Mulai dari pandemi Covid-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, serta perubahan iklim yang menimbulkan banyak bencana," kata Jokowi di Gedung Parlemen DPR RI, Jakarta, Jumat siang.

Meski diterpa berbagai ketidakpastian, Jokowi mengeklaim, kondisi politik dan ekonomi Indonesia tetap stabil, bahkan bisa tumbuh secara berkelanjutan.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4 persen."

"Penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024. Rasio utang kita juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN," tutur Jokowi.

Menurutnya, nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70 persen dan neraca transaksi terus menguat.

"Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70 persen, mencapai 250 miliar US Dollar di tahun 2023."

"Neraca transaksi berjalan secara bertahap terus menguat. Neraca dagang selalu mencatat surplus selama 51 bulan terakhir," ungkapnya.

Ia lantas menyebut indikator kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan.

Tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, dan angka kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan.

Baca juga: Jokowi Bacakan Belanja Negara dalam APBN 2025 Rp 3.613,1 Triliun, Anggaran Pendidikan Capai Rp 722 T

"Indikator kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen di tahun 2024."

"Tingkat kemiskinan turun tajam menjadi 9,03 persen di tahun 2024. Angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83 persen di tahun 2024," ucapnya.

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2025

Pada kesempatan ini, Jokowi juga mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 diperkirakan 5,2 persen dengan inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5 persen.

Ia mengatakan, pendukung utama pertumbuhan ekonomi ada pada permintaan domestik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved