Selasa, 30 September 2025

Dunia Dukung Program Prabowo Bangun 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia

Tingginya biaya kedokteran di Indonesia lantaran kampus yang membuka Faklultas Kedokteran sangat terbatas, yakni hanya 93 perguruan tinggi.

|
HO
Director International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) atau Konsil Kedokteran se-Dunia, Taruna Ikrar. Ia menilai mahalnya biaya kedokteran di Indonesia lantaran kampus yang membuka Faklultas Kedokteran sangat terbatas, yakni hanya 93 perguruan tinggi. 

Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan RI ini, menilai sudah saatnya ada kolaborasi intensif antara pemerintah, kampus dan badsan usaha swasta untuk mendukung pembiayaan kampus-kampus.

“Perusahaan swasta bisa memberikan bantuan. Kalau di Amerika disebut filantropi. Memberikan sumbangan atau semacam CSR (Corporate Social Responsibility). Perusahaan boleh memberi biaya pendidikan ke kampus-kampus, dan perusahaan swasta pun ikut berkonstribusi terhadap pendidikan kedokteran di Indonesia,” ujar Taruna.

Ia berharap, untuk alokasi biaya pendidikan di Indonesia sebesar 20 persen dari APBN, bisa benar-benar dikelolah dengan baik, agar kekisruhan yang sering terjadi akibat mahalnya biaya kedokteran, tak lagi terjadi.

“Makanya kita berharap, orang yang akan jadi menteri pendidikan nanti adalah orang yang ngerti semuanya,” ucap Taruna.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved