Minggu, 5 Oktober 2025

Bakteri Pemakan Daging Infeksi Ribuan Orang di Jepang, Kemenkes Bicara Potensi Muncul di Indonesia

Bakteri ini dijuluki "pemakan daging" karena dapat menghancurkan kulit, lemak, dan jaringan di sekitar otot dalam waktu singkat. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Freepik
ilustrasi bakteri 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jepang dilanda infeksi sindrom syok toksik streptokokus (STSS), yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes kelompok A. 

Kasus STSS di Jepang kini telah melampaui 1.000 dan menjadi perhatian global.

Bakteri ini dijuluki "pemakan daging" karena dapat menghancurkan kulit, lemak, dan jaringan di sekitar otot dalam waktu singkat. 

Penularan STSS terjadi melalui pernapasan dan droplet (percikan ludah atau lendir) dari penderita.

Lantas, apakah bakteri ini sudah masuk ke Indonesia? Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan pun beri jawaban. 

“Kalau sampai saat ini di Indonesia belum ada laporan ya untuk kasus bakteri "pemakan daging",” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi pada website resmi, Kamis (27/6/2024). 

Namun, pihaknya  terus memantau situasi melalui surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI) – Severe Acute Respiratory Infection (SARI) dan pemeriksaan genomik.

Kasus STSS yang dilaporkan di Jepang,  umumnya kasus di rumah sakit yang disebabkan bakteri streptokokus yang biasanya muncul dengan gejala faringitis atau peradangan pada tenggorokan atau faring.

Infeksi STSS bisa berakibat fatal karena pasien dapat mengalami sepsis dan gagal multiorgan. 

Namun, penyebabnya secara pasti masih belum diketahui karena gejala STSS biasanya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu singkat.

Jepang telah melaporkan kasus infeksi streptokokus dalam sistem notifikasi surveilans sejak 1999. 

Pada 2023, terdapat 941 kasus, dan angka ini meningkat menjadi 977 kasus pada Juni 2024.

Meskipun mengkhawatirkan, tingkat penyebaran STSS jauh lebih rendah dibandingkan dengan COVID-19. 

Masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan perilaku hidup sehat, menggunakan masker saat sakit, dan membiasakan mencuci tangan secara rutin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved