Pesawat TNI AU Jatuh di Gunung Bromo
TNI AU: Hampir Semua Puing Pesawat Super Tucano Berhasil Diambil
Agung mengatakan, saat ini tim investigasi yang sudah dibentuk sedang melaksanakan pemeriksaan secara fisik.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Muhammad Zulfikar
Tim dari Kopasgat akan mendampingi tim investigasi dari Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU dan juga tim dari Skadron Teknik.
Hal tersebut disampaikan Agung saat konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Jumat (17/11/2023).
"Mengenai tim, timnya ada dua. Saya lihat sendiri bahwa timnya terdiri dari Puslaiklambangja, Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang Kerja TNI AU didampingi oleh tim dari skadron teknik dan dari Depo Teknik. Selanjutnya juga didampingi oleh dari Komando Pasukan Gerak Cepat. Itu dua tim," kata Agung.
"Jumlahnya sekitar masing-masing 10 saya lihat. Namun lebih besar lagi karena pendampingnya banyak karena untuk mengangkut-angkut (puing pesawat)," sambung dia.
Untuk proses investigasi, kata Agung, sementara ini sudah dapat dilaksanakan oleh internal TNI AU.
TNI AU, kata Agung, memiliki personel yang merupakan lulusan dari sekolah-sekolah investigasi di luar negeri yang cukup handal khususnya di bidang penerbangan militer.
Saat ini, kata dia, pesawat militer khususnya seperti Super Tucano, sudah dilengkapi dengan FDR di mana biasanya pesawat militer tidak dilengkapi dengan FDR
Dengan demikian, kata dia, hal itu diharapkan dapat memudahkan proses investigasi.
"Tentu, kita akan gunakan bantuan (pihak) luar apabila kita kesulitan untuk mengungkap. Tetapi mestinya kami sementara masih bisa melaksanakan investigasi sendiri. Karena kita juga memiliki ahli-ahlinya, tentunya kita akan berupaya sendiri dulu. Baru setelah itu, kita minta bantuan dari luar," kata dia.
Agung mengatakan selain FDR, video-video yang beredar terkait kecelakaan pesawat tersebut dan juga keterangan warga juga akan dijadikan bahan investigasi.
Hal yang terpenting dalam proses investigasi tersebut, kata dia, adalah perbaikan dari prosedur saat pesawat tempur mengalami kondisi blind atau pilot tidak dapat melihat akibat awan tebal atau cuaca buruk saat sedang latihan terbang formasi.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan seluruh pesawat yang terlibat dalam latihan terbang formasi dapat selamat bila mengalami kondisi tersebut.
"Jadi tujuan daripada investigasi adalah memperbaiki prosedur, menambah prosedur, atau mengurangi hal-hal yang tujuannya untuk keselamatan penerbangan dan keselamatan misi," kata Agung.
Pesawat TNI AU Jatuh di Gunung Bromo
Evakuasi Udara Terhambat Cuaca, Bangkai Pesawat Super Tucano Bakal Dipotong-potong |
---|
TNI AU: FDR Pesawat Super Tucano yang Kecelakaan di Pasuruan Harus Dibaca di Luar Negeri |
---|
Takziah ke Rumah Keluarga Korban Kecelakaan Super Tucano, Ini Ucapan Duka Menhan dan Menteri ATR/BPN |
---|
Hadi Tjahjanto Melayat ke Rumah Duka 4 Prajurit TNI AU, Akui Kenal Korban Kecelakaan Super Tucano |
---|
Takziah ke Rumah Duka, Prabowo Siap Bantu Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Super Tucano TNI AU |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.