Kamis, 2 Oktober 2025

Sejarah Kapal Pinisi, Warisan Budaya Tak Benda UNESCO yang Jadi Tampilan Google Doodle

sejarah kapal Pinisi, warisan budaya tak benda UNESCO, menjadi tampilan Google Doodle, hari ini, Kamis (7/12/2023).

Kemenparekraf
Kapal Pinisi di Indonesia - sejarah kapal Pinisi, warisan budaya tak benda UNESCO, menjadi tampilan Google Doodle, hari ini, Kamis (7/12/2023). 

Mereka mengambil inspirasi dari gaya tali-temali Eropa, mereka menyadari bahwa dengan menghilangkan tiang buritan di tengah.

Kapal dapat melaju lebih cepat sebuah keuntungan besar dalam mengangkut kargo dan menjadi kapal rakyat.

Desain megahnya menampilkan lambung besar yang tergantung di bagian depan kapal.
Perahu semakin populer selama bertahun-tahun, namun komunitas perahu pinisi yang paling terkenal tetap ada di Sulawesi.

Pada tahun 1980-an, masyarakat mulai menambahkan mesin pada perahu pinisi.
Setelah bertahun-tahun berbagi desain secara lisan, cetak biru kapal tersebut secara resmi dikodifikasi pada tahun 90an.

Warisan pembuatan kapal Sulawesi Selatan masih terus berkembang.

Baca juga: Kasal: TNI AL Perlu Kapal Selam yang Senyap dan Tahan Lama di Bawah Air

Kalau dulunya kapal ini digunakan untuk perdagangan, namun untuk saat ini banyak kapal pinisi yang digunakan sebagai daya tarik wisata.

Proses Pembuatan Kapal Pinisi

Di Indonesia, pembuatan kapal pinisi berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tepatnya berada di tiga desa.

Yaitu Desa Tana Beru, Bira, dan Batu Licin.

Masih dilakukan dengan cara tradisional, pembuatan kapal pinisi tidak bisa dilakukan sembarangan.

Proses pembuatan kapal pinisi terbagi dalam tiga tahap.

Pada tahap pertama dimulai dari penentuan hari baik untuk mencari kayu untuk membuat kapal pinisi.

Biasanya, “hari baik” mencari kayu jatuh pada hari ke-5 atau ke-7 pada bulan pembuatan kapal.

Pemilihan hari ini melambangkan rezeki yang ada di tangan, dan selalu mendapat rezeki.

Kapal Pinisi di Indonesia
Kapal Pinisi di Indonesia (Kemenparekraf)

Baca juga: Potret Jokowi dan Keluarga Berlibur di Labuan Bajo, Naik Kapal Pinisi dan Susuri Gua Batu Cermin

Tahap kedua pembuatan kapal pinisi masuk ke proses menebang, mengeringkan, dan memotong kayu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved