Kepala BKKBN Sesalkan Ada Sticker Wali Kota di Toples Menu Pencegah Stunting di Depok
Ia menerangkan dalam program tersebut, pemerintah telah menyusun petunjuk atau standar khusus.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyesalkan ada sticker bergambar kepala daerah yang sengaja dipasang stiker pada toples menu makanan pada Program Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok.
Hal itu kata dia, tidak sesuai standar pusat.
Lantaran anggaran tersebut berasal dari negara atau APBN.
“Itu lebih tidak sesuai lagi, mestinya tidak boleh karena ini murni bantuan dari pemerintah, sasarannya adalah keluarga-keluarga yang berisiko stunting. Itu termasuk penyalahgunaan,” ujar Hasto saat ditemui dalam kegiatan Forum Data Nasional di Menara Denaraksa, Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Ia menerangkan dalam program tersebut, pemerintah telah menyusun petunjuk atau standar khusus. Adapun petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis dibuat oleh Kementerian Kesehatan.
“Pemerintah Pusat mengirim anggaran selalu disertai petunjuk apa saja yang harus dibeli," tutur dia.
Lebih lanjut, jika suatu daerah tidak menjalankan program yang tidak sesuai petunjuk pusat, maka kesalahan ada pada eksekutor seperti Puskesmas, bupati, atau walikota.
Hasto menerangkan, sumber anggaran menu pencegah stunting itu berasal dari APBN.
Dana dikirim dari Kementerian Kesehatan ke Puskesmas.
"Sehingga pemerintah daerah mengawal realisasi uang yang dikirim ke Puskesmas untuk membeli produk lokal," ungkap dokter kandungan ini.
Disoroti Menko PMK
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut menyoroti menu makanan pada Program Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok itu.
Ia menyebut, hal itu masuk kategori tidak layak karena tidak mengandung gizi seimbang dsn kurang memenuhi gizi dari segi penyediaan protein hewani.
Menu makanan yang disediakan tersebut terdiri dari nasi, kuah sup, sawi, dan tahu.
Hindari Praperadilan, KPK Pilih Gunakan Sprindik Umum di Kasus Korupsi PMT |
![]() |
---|
Polres Depok Ungkap Modus Peredaran Narkoba Melalui Bus Antarkota, Kurir Menyamar Jadi Penumpang |
![]() |
---|
Pengakuan Damkar saat Evakuasi Anak Masuk Mesin Cuci: Posisi Tertekuk, Korban Histeris |
![]() |
---|
Dukung Gaya Hidup Sehat, Tempat Fitnes di Depok Ini Tawarkan Konsep 24 Jam |
![]() |
---|
Depok Dorong Warga Ubah Kebiasaan, Mulai Pilah Sampah dari Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.