Sabtu, 4 Oktober 2025

Calon KSAD Ini Disebut Bapak Air Indonesia, Kok Bisa?

Satu diantaranya Panglima Komando Cadangan Startegis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun-Papua.com
Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan didukung oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS turun memperbaiki sumber air bersih bagi warga di perbatasan Papua-PNG beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) akan kosong setelah ditinggalkan Jenderal Agus Subiyanto yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI.

Kini muncul nama-nama calon KSAD.

Satu diantaranya Panglima Komando Cadangan Startegis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak.

Dia dikbakarkan sebagai calon kuat KSAD.

Letjen Maruli sendiri menyatakan siap apabila nantinya ditunjuk sebagai KSAD.

Maruli yang pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu memastikan bahwa prajurit TNI harus siap ditugaskan dimanapun.

"Kalau tentara ya ditunjuk nggak ditunjuk harus bekerja terus," kata Letjen Maruli kepada wartawan di Kemensetneg, Senin (30/10/2023) lalu.

Baca juga: Maruli Simanjuntak dan Suharyanto Diisukan Jadi Calon Kuat KSAD, Siapa Paling Berpeluang?

Kabar penunjukan Letjen Maruli Simanjuntak sebagai KSAD ini memang belakangan santer terdengar.

Wajar  namanya dikaitkan dengan posisi KSAD yang sebentar lagi ditinggalkan Jenderal Agus Subianto karena prestasinya.

Bahkan belakangan Maruli disebut sebagai bapak air.

Perwira tinggi bintang 3 itu dinilai sukses menginisiasi program TNI AD Manunggal Air.

Program nasional ini sangat membantu masyarakat di berbagai daerah agar bisa mendapatkan air bersih.

"Program ini sudah berjalan lama dan dikerjakan langsung oleh TNI AD untuk menyalurkan air, melalui pompa hidram dan bor," kata Maruli dikutip dari Tribun Papua.

Lanjut dia, program tersebut tidak mudah begitu saja karena untuk mendapatkan air bersih itu membutuhkan waktu panjang karena harus melalui survei.

"Banyak sekali di daerah itu masyarakat yang miskin dan juga stunting, itu saya lihat berbanding lurus dengan air. Begitu banyak daerah-daerah yang tidak memiliki akses air bersih," kata Maruli Simanjuntak dalam sebuah diskusi di YouTube.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved