Senin, 6 Oktober 2025

Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian

Perjalanan Kasus Syahrul Yasin Limpo, Kini Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi di Kementan

Perjalanan kasus Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang kini resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kementan.

Penulis: Rifqah
Kolase Tribunnews/istimewa/IG
Kolase foto Syahrul Yasin Limpo (SYL) KPK bakal memanggil dan memeriksa Menteri Pertanian (Mentan) non-aktif, Syahrul Yasin Limpo, pada Rabu (11/10/2023) hari ini sebagai saksi, dia diminta kooperatif - Perjalanan kasus Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang kini resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kementan. 

"Eselon I ada yang ikut tiga orang, juga ada eselon II yang ikut kunjungan kerja Pak Menteri, dan ada beberapa staf," ujarnya.

"Kembali ke tanah air-nya ini memang masing-masing, karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah," sambung Harvick.

Kendati demikian, Harvick meyakini bahwa SYL tidak kabur.

"Wah Insya Allah sih enggak, ya. Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insyaallah."

"Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya. Belum. Belum ada kontak sama sekali. Kelihatannya pemerintah, tentu instansi yang bertanggung jawab sama hal ini mungkin sudah mulai mencari posisi keberadaan Pak Menteri kita," pungkas Harvick.

Tiba di Indonesia Langsung Temui Surya Paloh dan Presiden Jokowi

Sebelumnya, usai dikabarkan sempat hilang kontak, SYL akhirnya tiba di Indonesia pada Rabu (4/10/2023) malam.

Ia pun langsung menemui Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Selesai menemui Surya Paloh, SYL disebutkan akan menemui presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakrta Pusat pada Kamis (5/10/2023).

Namun, sat itu, Presiden Jokowi mengaku tak mengetahui mengenai kabar SYL yang akan menemui dirinya itu.

Lalu, baru pada Minggu (8/10/2023), SYL menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.

Pada pertemuan tersebut, SYL menghadapi proses hukum di KPK soal kasus dugaan korupsi di Kementan dengan kooperatif.

SYL juga mengucapkan terima kasih dan berpamitan karena tak dapat membantu sampai akhir masa jabatan presiden.

"Sebagai bentuk tanggung-jawab pada Bapak Presiden, saya menyampaikan laporan kinerja selama menjadi Menteri Pertanian sejak 2019-2023," katanya.

"Segala penghargaan yang saya terima selama jadi Menteri sesungguhnya adalah penghargaan untuk Bapak Presiden," sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved