Minggu, 5 Oktober 2025

Gubernur Lemhannas Wanti-Wanti Adopsi Teknologi dari Pengusung yang Tidak Terlalu Peduli Demokrasi

Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mewanti-wanti untuk mengadopsi teknologi dari pengusung yang tidak terlalu peduli dengan demokrasi.

Penulis: Gita Irawan
HANDOUT
Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto. Andi Widjajanto mewanti-wanti untuk mengadopsi teknologi dari pengusung yang tidak terlalu peduli dengan demokrasi. 

Setelah China, raksasa-raksasa teknologi berikutnya adalah gabungan dari negara-negara Eropa di antaranya Finlandia dengan Nokianya, Belanda dengan mesin pembentuk semikonductornya, dan beberapa perusahaan di Jerman, Inggris. 

Kemudian, kata dia, penguasa gadget dan infrastruktur berada di Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang.

"Kalau kita berbicara tentang kepemimpinan digital, kita ingin nanti membicarakan ChatGPT misalnya yang ada algoritma, di belakangnya ada server, ada fiber optic, ada cloud computing, nanti lompat menjadi quantum computing, kita ke belakangnya akan bicara semi conductor, galium, dan germanium," kata dia.

"Lalu kemudian kepemimpinan digital seperti apa yang mau kita hasilkan pada saat dunianya sudah terpilah keras seperti ini? Dengan catatan ada satu negara yang teknologi digitalnya tidak ada korelasinya dengan demokrasi. Ada Rusia juga yang digitalnya sangat-sangat bagus, tidak ada korelasi antara digital dan demokrasi," sambung dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved