KSAD Harap Aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu Bisa Bantu Pemerintah Capai Target Penurunan Stunting
Dudung Abdurachman meluncurkan Aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta pada Selasa (5/9/2023).
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Johnson Simanjuntak
Hal tersebut dimaksudkan agar para ibu berhasil menyusui dan mendorong pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif sampai usia bayi mencapai enam bulan hingga dua tahun dibarengi Makanan Pendamping (MPASI).
Peluncuran aplikasi dan pelaksanaan webinar digelar secara offline yang dihadiri 300 orang dan secara online di 1.000 titik yang terdiri dari seluruh Fasilitas Kesehatan TNI AD, Persit di tingkat kepengurusan PG, PD dan PCBS, serta Posyandu binaan Persit di seluruh indonesia.
Baca juga: Polisi Selebriti-BKKBN Apresiasi Asisten SDM Kapolri hingga Kapolres dalam Upaya Penurunan Stunting
Sementara workshop manajemen laktasi akan dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 7 September 2023 di RSPAD, bekerja sama dengan Satgas ASI IDAI.
Pesertanya diperkirakan mencapai 60 orang, yang terdiri dari perwakilan dari Kostrad, Kopassus, dan Korem seluruh Indonesia, yang nantinya akan menjadi konselor ASI di tengah masyarakat.
"Saya berharap dengan dilaunchingnya e-Stuntad ini, mudah-mudahan ini akan membantu pemerintah," kata Dudung.
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya berterima kasih atas dukungan TNI AD dan Persit Kartika Candra Kirana atas peluncuran aplikasi tersebut.
“Aplikasi e-Stuntad, ini aplikasi yang pertama kali di jajaran Angkatan Darat menginspirasi kita semua, karena data real time. Tadi sudah dicoba, Posyandu mengisi data dan langsung tersentral di pusatm di sini semua terekam dengan baik," kata Hasto.
Hasto mengatakan Posyandu-Posyandu di jajaran Persit telah menjadi sister Posyandu lain.
Sehingga, Posyandu-Posyandu di sekitar Posyandu binaan Persit tersebut, kata dia, menjadi bagian dari sister Posyandu dari Persit.
"Oleh karena itu, aksesnya, meskipun Posyandu yang ada di Persit ini ada 600 lebih tetapi penggunanya sudah 5 ribu lebih karena manfaatkanya yang luar biasa," kata Hasto.
"Saya rasa ini menginspirssi dan mendukung program percepatan penurunan stunting untuk menuju angka 14%," sambung dia.
Ia pun menceritakan pengalamannya ke Miangas.
Di sana, kata Hasto, ia bertemu dengan Danramil dan Babinsa di desa dan kecematan di Miangas.
Hasto mengaku terkejut karena di daerah terluar yang berbatasan dengan Filipina tersebut bisa mengakses aplikasi e-Stuntad.
"Saya yakin ini akan menjadikan best practice untuk data dan untuk pelayanan," kata Hasto.
Respons Bupati hingga DPRD Seluma Bengkulu soal Balita Keluarkan Cacing dari Mulut dan Hidungnya |
![]() |
---|
Program MBG Bisa Cegah Pelajar Jajan Sembarangan dan Konsumsi Makanan Ultra Proses |
![]() |
---|
Upaya Pengentasan Stunting, Staf Khusus Wapres Dorong Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak |
![]() |
---|
KPK: Kasus Dugaan Korupsi Biskuit Stunting untuk Ibu Hamil dan Balita Siap Naik ke Tahap Penyidikan |
![]() |
---|
Perangi Stunting Butuh Kolaborasi: Pemerintah, Swasta, hingga Masyarakat Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.